Sabtu, 20 April 24

Mahasiswa HUFS Korsel Terkesan Keramahan Indonesia

Mahasiswa HUFS Korsel Terkesan Keramahan Indonesia

Subang – Mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Korea Selatan (Korsel) mengaku sangat terkesan oleh keramahan dan sikap terbuka orang Indonesia, khususnya yang ditunjukkan para guru, siswa-siswi, dan orang tua siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) ‘Alamy Subang, Jawa Barat.

Salah seorang perwakilan mahasiswa HUFS, Im Tae Song, mengatakan saking senangnya atas penerimaan yang ramah dan terbuka, banyak hal-hal positif yang diperoleh selama berada di Subang. “Selama kami berada di sini, kami mendapat banyak hal-hal positif dari yang kami duga sebelumnya,” ujar Im Tae Song pada sambutan perpisahan, Kamis (15/1/2014) di Aula Multimedia SDIT ‘Alamy Subang.

Suasana haru saat perpisahan
Suasana haru saat perpisahan

Oleh karena itu atas nama teman-teman mahasiswa dia menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang sangat berkesan dan akan dikenang selamanya.

“Apabila kami datang lagi ke Indonesia, kami akan berusaha menyempatkan datang lagi ke Subang,” ujarnya lagi dengan nada haru.

K Pop Dance a la Korea
K Pop Dance a la Korea

Kedatangan para mahasiswa HUFS ke Subang merupakan agenda rutin. Hampir setiap tahun datang ke Indonesia untuk bekerja sebagai sukarelawan dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada siswa SD. Tahun ini mereka datang sebanyak 19 orang mahasiswa yang didampingi 4 penerjemah. Materi yang disampaikan terbagi dalam 4 kelas, yaitu kelas Bahasa Korea, kelas Musik dan Olahraga, kelas Sains, dan kelas Seni.

Kok Dugaksi (Tari Boneka)
Kok Dugaksi (Tari Boneka)

Selama 4 hari dari tanggal 12 Januari para volunteer (relawan) itu memberikan materi Namu Mokgori (membuat kalung dari kayu), Binu Mandeulgi (membuat bentuk dari sabun lembut), Tuho (ketangkasan melempar anak panah dengan tangan) dan pola hidup sehat cara Korea yang disampaikan dengan gaya anak-anak usia SD.

TUHO (permainan ketangkasan khas Korea)
TUHO (permainan ketangkasan khas Korea)

Menurut Kepala SDIT ‘Alamy, Munandar Hilmi, kehadiran para mahasiswa yang mengajar di sekolahnya tersebut sangat membantu dalam membuka wawasan keberagaman lintas negara, budaya dan adat istiadat. “Ini bagi kami membantu memperkenalkan hal- hal baru maupun keberagaman kepada siswa untuk merasakannya secara langsung,” ujar Munandar.

Untuk itu atas kepercayaan mahasiswa HUFS yang bersedia berbagi ilmu di SDIT ‘Alamy, Munandar mengaku merasa terhormat. Diharapkan hal itu akan membangun komunikasi yang baik dalam pengenalan kedua kultur yang berbeda. Munandar juga berharap para mahasiswa dari Korsel itu berhasil dalam pendidikan.

Pada saat sesi ramah tamah belasan siswa-siswi menangis terharu saat perpisahan dengan para pengajar HUFS. Kebersamaan selama 4 hari antara siswa dan pengajar mahasiswa Korea Selatan telah membangun hubungan batin yang kuat.

Pada acara perpisahan itu para mahasiswa HUFS menampilkan Kok Dugaksi (tarian Boneka), Tek Kwon Mu (Beladiri Tae Kwon Do dengan musik), K Pop Dance dan Comedy Show a la Korea. Sedangkan para guru SDIT ‘Alamy menampilkan lagu perpisahan. (Teddy Widara)

Related posts