Senin, 20 Maret 23

Mahasiswa Bidik Misi Dibekali Keterampilan Menulis

Mahasiswa Bidik Misi Dibekali Keterampilan Menulis
* Sebanyak 150-an mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, mengikuti pelatihan jurnalistik, Minggu (11/10/2015).

Padang, Obsessionnews – Memiliki keterampilan menulis besar manfaatnya. Menulis dapat menjadi alternatif pekerjaan. Mahasiswa kreatif adalah mahasiswa yang mampu mengembangkan potensi dirinya, salah satunya lewat tulisan. (Baca: Mahir Menulis Mudah Kerja di Perusahaan Pers)

“Media massa memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menulis dan menyediakan honor layak,” kata Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) Ermanto di hadapan 150-an mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) FBS UNP yang mengikuti pelatihan jurnalistik, Minggu (11/10/2015). (Baca: Mahir Menulis Mudah Kerja di Perusahaan Pers)

Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) Ermanto.
Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) Ermanto.

Pelatihan tersebut diselenggarakan FBS UNP dalam rangka memberikan pembekalan keterampilan menulis kreatif kepada mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi.

Selain Ermanto, pembicara lainnya adalah Muhammad Subhan, penulis dan pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, dan Jufri Syahruddin,  wartawan dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). (Baca: FAM Indonesia Sebarkan Semangat Cinta Menulis)

Dalam materinya Menerbitkan Karya Sastra untuk Koran dan Penerbit Muhammad Subhan mengungkapkan, menembus koran dan penerbit gampang-gampang susah. (Baca: Muhammad Subhan, Motor Penggerak Forum Aktif Menulis Indonesia)

“Yang dibutuhkan konsistensi, kerja keras, dan terus menerus mengirim karya ke koran dan penerbit. Dan, setiap tulisan akan menemukan keberuntungannya,” kata penulis novel Rumah di Tengah Sawah itu. (Baca: Potret Orang-orang Susah Dalam Novel ‘Rumah di Tengah Sawah’)

Subhan mencontohkan gigihnya penulis novel JK Rowling mengirim naskah Harry Potter hingga belasan kali mengalami penolakan. Namun, karena gigih, akhirnya Harry Potter terbit dan menjadi novel mega best seller dunia.

Sementara Jufri Syahruddin fokus membahas manajemen media massa dan cara kerja wartawan di perusahaan pers. Dia menerangkan bagaimana berita ditulis wartawan hingga dihidangkan ke pembaca.

“Informasi terjadi setiap hari. Oleh wartawan informasi itu menjadi berita yang disiarkan ke publik dan dinikmati pembaca,” katanya.

Ia menambahkan, dunia pers adalah dunia kompetitif. Siapapun berpeluang menjadi wartawan dan bekerja di perusahaan pers.

“Saya bekerja menjadi wartawan ketika masih mahasiswa. Anda pun berpeluang menjadi wartawan di saat masih menjadi mahasiswa,” ujar Jufri yang pernah menjadi redaktur senior di salah satu koran harian terbesar di Sumatera Barat. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.