Kupang, Obsessionnews – Dalam kunjungannya ke Desa Bipolo Kupang, Nusa Tenggara Timur, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku malu, karena impor garam Indonesia cukup besar 80 persen, padahal luas laut Indonesia terpanjang di dunia 5,8 juta Kilo Meter.
“Masa lautnya terpanjang nomor dua di dunia, kita garamnya 80 persen impor. Kan sedih, malu,” katanya, Minggu (12/6/2016).
Desa Bipolo merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petambak garam. Ia pun langsung menekankan kepada para petambak untuk meningkatkan produksi garamnya.
Susi berjanji Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan bantuan, seperti teknologi membrana agar kualitas garamnya baik. Susi juga meminta perusahaan pelat merah, khususnya PT Garam (Persero), untuk membantu masalah logistiknya.
“Jadi, bapak-bapak di sini yang akan menutup malunya kita. Malunya pemerintah Indonesia, mudah-mudahan bisa ditolong karena Kupang bisa berproduksi garam bagus, biaya murah,” ucap Susi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono yang ikut kunjungan bersama Susi mengatakan, lahan tambak seluas 400 hektar digarap oleh masyarakat setempat dapat menghasilkan sekitar 36.000-40.000 ton per tahun dengan kualitas industri.
“Agustus 2016 mudah-mudahan sudah bisa panen,” ucap Achmad. (Albar)
