Jumat, 19 April 24

LSPR Adakan Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

LSPR Adakan Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
* London School of Public Relations (LSPR) Jakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bidang Komunikasi (KNP2K) yang bertema “Sinergi Komunikasi Strategis untuk Edukasi Publik”.

Jakarta, Obsessionnews.com – London School of Public Relations (LSPR) Jakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bidang Komunikasi (KNP2K) yang bertema “Sinergi Komunikasi Strategis untuk Edukasi Publik”.

KNP2K ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang komunikasi. Berbagai kegiatan KNP2K adalah call for abstract, seminar, dan presentasi makalah pada parallel session. Acara ini diadakan pada tanggal 5-6 September 2018 di kampus LSPR – Jakarta.

Kegiatan ini dibuka oleh Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah Tiga, Dr. Ir. Illah Sailah, MS. Hadir juga Prof. Ainun Na’im, P.h.D, Sekretaris Jenderal kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai Keynote Speakers.

Dua pembicara yaitu Arif Prabowo – Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia dan juga Dr. Ir. Ophirtus Sumule, DEA – Direktur Sistem Inovasi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti menjadi narasumber pada seminar nasional yang mengangkat topik “Karya Terbaik untuk Memenangkan Pasar Global”.

Antusias para akademisi dan praktisi komunikasi dengan KNP2K terlihat dengan banyaknya jumlah abstrak yang diterima oleh panitia KNP2K. Jumlah abstrak yang dikirimkan ke KNP2K berjumlah 166 buah dan yang diterima untuk dipresentasikan di KNP2K berjumlah 127 Abstrak.

Pemakalah yang hadir mempresentasikan materinya dari berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Pembangunan Jaya Jakarta, Universitas Atmajaya, LSPR dan lain-lain.

“Saya berharap dengan adanya acara ini dapat membangun sinergi untuk terciptanya pengabdian masyarakat berbasis penelitian serta memberikan pemahaman bagaimana implementasi dalam kajian komunikasi. Selain itu saya juga ingin merekomendasikan kepada pemerintah mengenai langkah-langkah komunikasi strategis dalam mengedukasi publik” ujar Dr. Lestari Nurhajati, Ketua KNP2K.

Salah satu hasil nyata konferensi nasional ini adalah dipilihnya 40 artikel terbaik dan dipublikasikan melalui jurnal nasional terakreditasi DIKTI sebanyak 8 artikel sedangkan 32 artikel lainnya akan masuk jurnal online berISSN dan 126 artikel lainnya akan dipublikasikan melalui proceeding KNP2K yang memiliki ISSN.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi , Prof Ainun Na’im, Ph.D yang merupakan salah satu keynote speaker KNP2K LSPR Jakarta menggambarkan pertumbuhan artikel ilmiah dari Indonesia meningkat pesan di tahun 2017–2018 terutama yang tercatat di Scopus Index, baik itu dalam bentuk artikel jurnal maupun proceeding Konferensi.

“Selain itu tercatat di Indonesia ada 215 jurnal bidang bahasa dan komunikasi yang memuat lebih dari 21.967 tulisan,” ujarnya.

Mengacu pada laman Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Indonesia, ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan tanda pengenal unik setiap terbitan berkala yang berlaku global. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis.

ISSN diadopsi sebagai implementasi ISO-3297 di tahun 1975 oleh Subkomite no. 9 dari Komite Teknik no. 46 dari ISO (TC 46/SC 9). ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Untuk regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok, Thailand.

“Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang komunikasi yang ada diberbagai perguruan tinggi di Indonesia haruslah terus ditingkatkan termasuk untuk terus mampu melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan pemerintah, industri,masyarakat dan juga sesama perguruan tinggi,” ujarnya.

Sinergi komunikasi dalam berbagai kegiatan dalam bentuk edukasi pada publik adalah sebuah langkah yang perlu dilakukan dan dikembangkan sehingga menjadi sangat penting semua pihak yang terlibat untuk melakukan kajian secara bersama-sama.

KNP2K LSPR Jakarta merupakan konferensi nasional pertama yang mensinergikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai contoh, pada awal Agustus 2018, LPPM LSPR Jakarta hadir ditengah-tengah masyarakat melalui Program Literasi Internet Ramah Anak yang dilaksanakan di delapan RPTRA.

Program ini merupakan sinergi antara Pengabdian kepada Masyarakat dan Penelitian. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi segenap civitas LSPR Jakarta yang didukung penuh oleh pemerintah DKI Jakarta dan LSM.

“Oleh karena itu, inilah saatnya solusi untuk berbagai permasalahan dibidang komunikasi yang terjadi dalam masyarakat diperoleh melalui hasil sinergi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.” Ujar Yuliana R. Prasetyawati, MM selaku Wakil Ketua Pelaksana KNP2K dan Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat LSPR Jakarta.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si yang merupakan keynote speaker KNP2K LSPR Jakarta menyampaikan bahwa dalam 1 menit distribusi informasi melalui twitter sebanyak 3,3 juta dan melalui WA ada 29 juta informasi.

Pertanyaannya, apakah jumlah distribusi informasi yang demikian besar sejalan dengan value/nilai informasi, mengingat informasi yang membanjiri masyarakat adalah informasi negative. Maka diharapkan peran akademisi dan praktisi bidang komunikasi untuk memberikan solusi dari permasalahan ini.

Pola komunikasi di dunia maya saat ini adalah 10 to 90 artinya 10% creator dan 90% audience. 10 orang aktif memberikan informasi dan 90 orang aktif melakukan membagikan dan mereproduksi informasi yang terkadang tidak selalu positif. Kemunculan isu hoax, radikalisme, dan ujaran kebencian menjadi tersebar luas tanpa terkendali. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.