Jumat, 19 April 24

LPDB akan Rescheduling Kredit Korban Banjir Bandang Garut

LPDB akan Rescheduling Kredit Korban Banjir Bandang Garut
* Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Dania memberikan keterangan kepada wartawan.

Garut, Obsessionnews.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Kementerian Koperasi dan UKM menerjunkan tim ke lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tim yang langsung dipimpin oleh Direktur Utama LPDB, Kemas Danial itu bertujuan untuk mendata jumlah mitra yang terkena dampak.

“Garut kan sedang musibah, beberapa binaan kita masih kita data apakah ada yang mengalami musibah tersebut,” ujar Kemas di Garut, Jabar, Rabu (5/4/2017).

Pendataan mitra ini melibatkan Dinas Koperasi dan UKM setempat. Diharapkan dalam dua hari ke depan sudah diketahui berapa jumlah mitra yang terkena dampak untuk selanjutkan akan diberikan kemudahan berupa rescheduling atau pemutihan kredit.

“Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini mudah-mudahan sudah dapat datanya dan akan dipelajari. Kita akan lihat dulu case-nya, tapi yang jelas kita rescheduling dulu, kalau habis sama sekali ya kita juga gak bisa paksa,” katanya.

Untuk pemutihan kredit dana bergulir milik mitra, LPDB akan terlebih dahulu mengusulkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN). Namun, juga akan dilihat apakah usaha mitra masih bisa tertolong atau tidak untuk diberikan permodalan baru.

“Kalau seandainya ini masih bisa kita tolong, maka kita akan berikan permodalan baru, bukan ditinggalkan kalau rescheduling. Kalau gak diberikan suntikan modal kan ya gak bisa ditumbuh juga mereka,” tukas dia.

Bencana atau faktor force majeur yang dialami oleh mitra menjadi salah satu alasan LPDB mengeluarkan kebijakan rescheduling atau pemutihan. Ini pernah dilakukan ketika bencana gempa bumi di Yogjakarta, meletusnya gunung merapi, serta kebakaran pasar di Purwakarta.

“Makanya nanti akan dilihat kalau misalnya infrastrukturnya masih bagus gak, networknya masih bagus gak, kalau iya kita suntik modalnya. Ini standar kita,” tambahnya.

Bencana Garut menjadi fokus perhatian LPDB karena angka pengangguran dan kemiskinan di sana masih tinggi. Daerah ini mencatat angka pertumbuhan ekonominya hanya 4,2 persen. Maka dibutuhkan upaya pemerintah untuk menghidupkan usaha masyarakat.

“Untuk dana bergulir khusus Jawa Barat kita alokasikan 2017 kurang lebih Rp 300 miliar, nanti dari situ kita alihkan ke Garut,” ucap Kemas. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.