Rabu, 17 April 24

Libur Lebaran, Pasar Batik Trusmi Ramai Diserbu Pembeli

Libur Lebaran, Pasar Batik Trusmi Ramai Diserbu Pembeli

Cirebon, Obsessionnews.com- Memasuki libur Lebaran 2016, banyak wisatawan nusantara yang memanfaatkan waktu mudiknya dengan mengunjungi pusat oleh-oleh. Misalnya, mengunjungi Kampung Batik Trusmi di Cirebon, Jawa Barat. Ratusan wisatawan ramai membeli batik khas Cirebon, mulai dari batik tulis, cap hingga printing.

Kampung ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar empat kilometer di sebelah barat Kota Cirebon. Kampung Batik Trusmi mencakup 5 desa yaitu Desa Trusmi Wetan, Desa Trusmi Kulon, Desa Panembahan, Desa Wot Gali, dan Desa Weru.

Di sepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan showroom batik. Berbagai papan nama showroom nampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan.

baca juga:

Jatim Pusat Batik Nasional

Upaya Hadapi Batik Negara Tetangga

Salah satunya di Pasar Batik Trusmi, yang tak jauh dari pintu keluar tol Plambon (Tol Cipali). Di sana ada 112 kios dan 42 toko yang sudah terisi oleh para perajin batik. Mereka merupakan perajin batik dari Trusmi dan Ciwaringin.

Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman.

Dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan masyarakat desa Trusmi. Misalnya Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, dan Simbar Kendo.

Motif batik yang terkenal sampai ke mancanegara adalah motif batik megamendung. Proses pembuatan dengan keahlian tangan trampil dan motif yang khas membuat batik ini bernilai seni tinggi dan diminati masyarakat internasional.

Batik tulis yang ada di Kampung Batik Trusmi ini masih mencapai sekitar 30%, dan 70% lainnya adalah Batik Cetak.

Salah seorang pedagang Pasar Batik Trusmi, Yudi mengatakan keberadaan Tol Cipali berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan ke Cirebon. Hal itu juga dirasakan dengan adanya peningkatan pengujung ke Pasar Batik Trusmi. “Ya kadang-kadang kalau weekend itu ramai. Lalau Senin sampai Jumat masih sepi,” katanya.

Selama ini, kata dia, wisatawan masih mengenal Batik Trusmi di Pusat Grosir Batik Trusmi. Sehingga berdampak terhadap pengunjung ke Pasar Batik Trusmi. Selain itu, bus pariwisata juga lebih memilih berkunjung ke Pusat Grosir Batik Trusmi dari pada ke Pasar Batik Trusmi.

Maka dari itu, Yudi berharap agar ada koordinasi antara pemerintah dan jasa pariwisata untuk memasukan Pasar Batik Trusmi ke dalam rute pariwisata di Kabupaten Cirebon. @reza_indrayana

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.