Kamis, 25 April 24

Lemahnya Rupiah Berdasarkan Komoditas

Lemahnya Rupiah Berdasarkan Komoditas
* Ilustrasi kurs Rupiah dan Dolar AS. (foto: BUMN Treck)

Jakarta, Obsessionnews.comMantan Menteri Keuangan Rizal Ramli di sebuah program stasiun televisi beberapa waktu lalu menyatakan pemerintah melakukan impor secara berlebihan, sehingga membuat rupiah melemah terhadap dolar AS. Pernyataannya tersebut mendapat tanggapan dari kalangan ekonom.

Salah satunya pengamat ekonomi The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya. Ia mengatakan, melemahnya rupiah yang paling besar berdasarkan komoditas adalah komponen impor migas, lalu mesin.

“Jadi kalau berdasarkan komoditas 22 persen migas, sekitar 16 persen mesin,” ujar Berly saat dihubungi Obsessionnews.com, Selasa (18/9/2018).

Namun, dia mengaku, tak bisa menjabarkan secara detail. Sebab dia tak punya data yang pasti untuk menjawab lemahnya rupiah secara keseluruhan.

“Tapi saya ngaak tahu berapa persen pemerintah, berapa persen swasta. Tidak ada datanya, saya tak bisa bilang,” pungkasnya.

Seperti diketahui kurs rupiah tak bertenaga mengimbangi dolar AS pada perdagangan Senin (17/9). Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot pukul 15:59 WIB Rp 14.880 per dollar AS.  Pada perdagangan hari itu, rupiah sempat ke level Rp 14.915 per dollar AS.

Sedangkan pada Jumat pekan lalu, nilainya masih 14.807 per lembar dollar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia yang dicatat paginya, rupiah diperdagangkan di Rp 14.859 per dollar AS.

Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ini, rupiah pada pekan lalu sempat menguat ke level 14.790-an.

Namun, analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, pelemahan rupiah ini penyebabnya karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. (Poy)

 

Baca juga:

Kemenag Sebut Berlebihan Pengiriman Jemaah Haji Dinilai Perlemah Rupiah

Jual Dolar untuk Selamatkan Rupiah

Jokowi Jelaskan Kondisi Rupiah yang Mendekati Rp 15.000

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.