Sabtu, 20 April 24

Lebaran Bersuka Cita

Lebaran Bersuka Cita

Oleh: Hanif Kristianto

Sore di penghujung senja
Rukyat hilal sebagai dasar hukum mengeja
Besok berhari raya?
Atau besok menggenapkan puasa?

Seantero dunia bersahabat
Lebaran bersuka cita serentak
Dari belahan Timur hingga Barat
Takbir berkumandang tanda kemenangan

Allahu Akbar…. Allahu Akbar….
Laa ilaha illallah… Allahu Akbar…
Allahu Akbar…. Walillahil hamd….

Ini lebaran
Siap bersalaman
Tanda kemenangan
Bagi mereka yang mampu menunaikan ketaatan

Takbir keliling membahana
Sorak sorai kalimat thoyibah dari bibir manusia
Semua meninggikan asma-Nya
Tanda bahwa ini ibadah paling mudah

Sekali-kali tidak
Lebaran memiliki makna ikatan suci
Hamba berjanji pada Tuhannya
Bahwa ia seiya-sekata dalam menaati perintah aturan-Nya

Sekali-kali tidak
Lebaran bukanlah hari kemenangan
Kekalahan bagi manusia yang merasa butuh tatkala puasa
Bahwa hanya Ramadhan untuk ibadah

Sekali-kali tidak
Lebaran bersuka cita dirayakan dengan penuh hikmat
Merenungi hakikat diri yang lemah
Bersumpah untuk setia membela dan meninggikan izzah agama

Sekali-kali tidak
Lebaran bukanlah anti-klimaks dari peribadatan
Seolah masjid kembali sunyi
Seolah ketaatan tak tampak dalam sosial

Persaksikanlah
Barangsiapa memuja ramadhan
Maka ramadhan sudah tiada
Berganti syawal sebagai peningkatan
Barangsiapa memuja Allah
Maka Dia kekal selamanya

Lebaran bersuka cita
Puncak khutbah di pagi senja
Bertemakan:
Satu, Bela Islam
Dua, tegakkan Syariah Kaffah
Tiga, wujudkan ukhuwah Islamiyah

Selamat berhari raya
Idul Fitri 1438 Hijriyah
Syawal sudah tiba
Di sinilah awal pembuktian dari kelas ramadhan

Semoga sempurna

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.