Senin, 5 Juni 23

Layanan Pemerintah Puaskan Jemaah Haji

Layanan Pemerintah Puaskan Jemaah Haji
* Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Agama Lukman H Saifuddin. (Foto: setkab)

Jakarta, Obsessionnews.comSelain meningkatkan kepuasan jemaah haji dan kualitas di dunia pendidikan berbasis agama Islam, peningkatan ekonomi syariah juga tengah menjadi fokus pemerintah saat ini.

Kerja cerdas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berbuah manis. Salah satu kerja nyatanya bisa dilihat dari meningkatnya kepercayaan jemaah haji dari tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 1439H/2018M di Arab Saudi meningkat sebesar 85,23.

Hal tersebut membuktikan bahwa secara umum layanan pemerintah kepada jemaah haji Indonesia telah memenuhi kriteria sangat memuaskan. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan indeks kepuasan jemaah tahun lalu sebesar 84,85, indeks kepuasan layanan jemaah haji 2018 ini kini meningkat 0,38 poin.

Angka yang didapat pemerintahan dalam Kabinet Kerja di tahun ini menjadi yang pertama kalinya setelah delapan tahun terakhir. Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, penilaian tersebut mengacu pada tujuh jenis pelayanan, yakni pelayanan petugas ibadah haji, pelayanan ibadah, pelayanan transportasi, pelayanan akomodasi, pelayanan katering, pelayanan kesehatan, dan pelayanan lainnya. Sementara untuk kualitas pelayanan publik yang perhatikan adalah sikap, kemampuan petugas, pembinaan, informasi dan komunikasi, jaminan keamanan, cepat tanggap, hingga kemudahan akses.

Tidak hanya itu, pada masa pemerintahan Jokowi untuk pertama kalinya Indonesia berhasil membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) melalui Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah yang juga turut melibatkan Kementerian Agama di dalamnya. Menjadi salah satu negara dengan penganut agama Islam terbanyak di dunia, komite ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengesahkan penerapan blockchain di dunia keuangan dengan bentuk mata uang digital bernama Noorcoin, token syariah pertama di dunia.

Selain terus meningkatkan kualitas pelayanan jamaah haji dan perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air, pemerintah juga terus meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah tsanawiyah, Madrasah Aliyah, hingga ke perguruan negeri seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Universitas Islam Negeri (UIN) yang tersebar di berbagai daerah. Tidak hanya dari segi pengajar, kurikulum dan bahan ajar juga tengah menjadi fokus saat ini. Keduanya harus didesain dengan baik untuk menangkal dan merespon pemahaman-pemahaman yang salah tentang agama Islam hingga pemahaman radikalisme.

Menyambut Hari Santri yang dirayakan setiap 22 Oktober, pemerintah juga aktif mengadakan berbagai acara menarik, seperti konsisten memeriahkan perayaan Hari Santri sebagai bentuk apresiasi pemerintah pada pesantren yang eksistensinya terbukti berkomitmen dalam pendidikan di Tanah Air. Di tahun 2018 ini, melalui Kementerian Agama, pemerintah kembali menggelar momen tahunan tersebut dengan mengusung tema “Bersama Santri, Damailah Negeri”. (Indah Kurniasih)

 

Artikel ini dalam versi cetak telah dimuat di Majalah Men’s Obsession Edisi Januari 2019 dengan judul  “Tingkatkan Kepuasaan Jamaah Haji dan Ekonomi Umat”.

 

Baca juga:

Di Bawah Kepemimpinan Jokowi Biaya Haji Indonesia Termurah se-ASEAN

ONH Segera Turun, Jokowi Bangun Menara Haji Indonesia di Makkah

Ketika Jokowi Dapat Amanah Pimpin Negara dari Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani

Pelayanan Haji 2018 Sangat Memuaskan

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.