Kamis, 30 Maret 23

Layanan Kesehatan Hadapi Tantangan Berat di Era BPJS

Layanan Kesehatan Hadapi Tantangan Berat di Era BPJS
* Dr Budi Subiantoro Kepala Dinas Kesehatan Kab Subang

Subang, Obsessionnews – Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang Jawa Barat terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warganya. Namun upaya tersebut banyak menemui tantangan, tertutama telah diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Dr Budi Subiantoro, tantangan yang dihadapi diantaranya keterbatasan dokter gigi di Puskesmas. “Sekarang kita baru ada 22 dokter gigi di 40 puskesmas yang ada,” ungkap Budi di kantornya kepada Obsession News, Senin (23/3/2015).

“Jadi, apabila ada pasien gigi di puskesmas yang belum ada dokter giginya terpaksa dirujuk ke Puskesmas yang ada dokter gigi. Perlu juga dilengkapi dengan tenaga analis. Sedangkan kita baru ada perawat yang kita latih (sebagai tenaga analis),” tambahnya.

Kemudian, lanjutnya, ketersediaan laboratorium sederhanna baru sekitar 24 puskesmas yang sudah lengkap. Sedangkan layanan BPJS harus ada fasilitas pemeriksaan laboratorium untuk air seni, darah dan gula darah untuk diabetes (kencing manis).

“Karena di era BPJS, kami harus bersaing dengan klinik (swasta) karena peserta BPJS akan memilih sendiri layanan klesehatannya. Menurut data yang ada, lanjut Budi, dari 700 ribu peserta BPJS di Subang, 32% diantaranya mempercayakan pelayanan kepada puskesmas-puskesmas,” tandas Budi.
Ditargetkan pada tahun 2017 semua puskesmas terpenuhi. “Saya harap tahun 2017 kita bisa penuhi semua keperluan sarana puskesmas,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Subang.

Sedangkan untuk penyediaan tenaga dokter gigi masih kesulitan. Masalahnya, menurut dia, ialah mengenai salary yang masih ada dikisaran 3,5 juta rupiah per bulan. “Itu masih terhitung (sangat) kecil jika dibandingkan di daerah lain apalagi (Rumah sakit) swasta,” terangnya.

Menurut Budi, pihaknya telah mengupayakan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperoleh tenaga dokter gigi melalui penerimaan CPNS untuk dokter gigi. “Tetapi tidak ada yang melamar,” bebernya.

Dr Dwinan Marchiawati Wadir Pelayanan RSUD Subang.
Dr Dwinan Marchiawati Wadir Pelayanan RSUD Subang.

RSUD Kabupaten Subang
Tantangan yang dihadapi Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Kab Subang hampir sama. Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD Subang, Dr. Dwinan Marchiawati tantangan dihadapi terutama untuk mempertahankan RSUD Kelas B ialah ketersediaan alat-alat kesehatan dan keberadaan dokter spesialis.

Ketersediaan jumlah sarana seperti stetoskop dan tensimeter masih belum ideal jika dibandingkan dengan 325 tempat tidur. “Idealnya ‘kan 50% dari jumlah tempat tidur. Sedangkan kita baru terpenuhi kurang dari itu,” jelas Dwinan.

Selanjutnya kekurangan tenaga dokter spesialis diantaranya ialah spesialis penyakit dalam masih kurang 2 orang, spesialis bedah kurang 1 orang, dokter spesialis syaraf  baru ada 1 orang. Kemudian perlu dokter spesialis jantung. Upaya yang dilakukan mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan universitas-universitas. Masalah yang dihadapi terutama daya tawar dengan kemampuan RSUD. (Teddy Widara)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.