LaNyalla Ingatkan Pemerintah Siapkan Langkah Konkret untuk Pelaku Usaha Kecil

Obsessionnews.com - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan langkah konkret untuk membina pelaku usaha kecil dan menengah. Menurutnya, produk rumahan banyak yang potensial, namun belum memiliki sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ataupun Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Baca juga:LaNyalla Apresiasi Ketegasan Kapolri Tuntaskan Kasus Tewasnya Brigadir JMasih Maraknya Bunuh Diri Akibat Utang pada Rentenir Bikin LaNyalla MirisLaNyalla Minta Kemenkominfo Blokir Aplikasi Judi Online "Hal ini menyebabkan pemasaran produk rumahan mengalami hambatan dan masih berkisar pada skala kecil," kata LaNyalla di Jakarta melalui siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Senin (29/8/2022). Menurutnya, selain kepemilikan BPOM, sertifikasi halal dan PIRT pelaku usaha kecil juga kurang mampu membuat kemasan yang bagus, komposisi dan label serta merek. Jika produk kurang menarik minat, tentu saja kelas menengah ke atas enggan melirik. Dampaknya, kata senator asal Jawa Timur (Jatim) ini, usaha kecil sulit menembus pasar yang lebih besar dan tidak bisa naik kelas. Oleh karena itu LaNyalla menilai perlu sentuhan pemerintah untuk mengatasi problematika yang dihadapi pengusaha kecil tersebut. "Perlu langkah-langkah kongkret pemerintah untuk peningkatan kualitas, kemasan, komposisi bahan baku serta label dan merek. Pelaku usaha kecil harus didorong memiliki cakrawala yang luas terkait dengan pentingnya suatu produk," ujarnya. Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim itu menilai salah satu upaya yang dilakukannya adalah memfasilitasi pengusaha dengan mendirikan Kadin Institute. Di Kadin Institute calon pengusaha dan pengusaha baru mendapat bimbingan hingga dapat mengembangkan usahanya secara lebih baik lagi. "Jadi, semua pihak harus ikut membantu, khususnya pemerintah, dalam mengembangkan usaha kecil agar dapat naik kelas. Kami, swasta, juga ikut mendorong hal tersebut. Tapi sesungguhnya ini memang tugas pemerintah," kata LaNyalla. Ia menambahkan, anak bangsa ini memiliki banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Hanya saja, mereka biasanya terkendala permodalan dan akses untuk mengembangkan diri. Dalam situasi seperti ini, LaNyalla menilai butuh kehadiran pemerintah untuk memberikan akses yang lebih luas agar mereka dapat terus mengembangkan produk yang dimilikinya. "Toh pada akhirnya pemerintah mendapatkan kontribusi dari para pengusaha ini berupa pajak dan lain sebagainya. Ini simbiosis mutualisme yang harus dikedepankan. Bagaimana mereka membantu menghidupkan kembali perekonomian bangsa ini di tengah keterpurukan," ucapnya. (arh)