Jakarta, Obsessionnews – Partai Golkar dari kubu Agung Laksono sudah mulai geram dengan sikap Ketua DPR RI Setya Novanto yang menerbitkan surat keputusan rotasi Fraksi Partai Golkar yang diajukan kubu Aburizal Bakrie. Surat peringatan untuk Setya pun dilayangkan untuk kedua kalinya.
Ketua Bidang Opini dan Informasi DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan mengatakan, surat peringatan tersebut ditayangkan, karena Setya dianggap telah melanggar bahasanya sebagai pimpinan DPR yang notabene adalah kader Partai Golkar. Ia dianggap tidak loyal dengan keputusan DPP Partai Golkar Agung Laksono.
“Kita sudah mengeluarkan surat pernyataan SP2 kepada Setya Novanto. Surat dilayangkan DPP Golkar karena mbalelo dan tidak loyal terkait penerbitan SK rotasi,” ujar Leo, saat dihubungi, Selasa (21/4/2015).
Peringatan ini kata Leo untuk terakhir kalinya. Bila kedepan Setya melanggar atau tidak mematuhi lagi keputusan DPP Partai Golkar. Maka, Leo mengancam akan mengerahkan semua kekuatan politik pendukung pemerintah di DPR, untuk memilih ulang Ketua DPR. Leo rela Ketua DPR diberikan kepada partai lain.
“Kita akan galang kekuatan fraksi pro pemerintah untuk kocok ulang. Mungkin PDI-P yang dapat ketua enggak apa-apa, Golkar wakilnya,” tegasnya.
Menurut Leo, dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD sudah ada mekanisme yang mengatur pergantian ketua DPR. Namun, sayangnya Leo tidak bisa menyebutkan pasalnya, dan syarat-syarat atau kriteria pimpinan DPR harus diganti. “Seseorang tidak bisa menjadi Ketua DPR kalau dicopot, sebagai apa dia disitu,” ujarnya.
Diketahui, Ketua DPR Setya Novanto telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) rotasi Fraksi Partai Golkar yang diajukan Kubu Aburizal Bakrie. Ada 33 anggota DPR dari Partai Golkar yang dirotasi. Kebanyakan dari mereka adalah berasal dari kubu Agung Laksono. Surat peringatan ke 1 sudah disampaikan sebelumnya oleh kubu Agung. (Albar)
