Kuala Lumpur, Obsessionnews – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-26 akan dibuka, Senin (27/4/2015) oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak selaku tuan rumah. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan fokus pembahasan dalam pertemuan negara-negara satu kawasan ini adalah masalah internal.
“Ini KTT ke-26, KTT pertama untuk tahun ini. Yang dibahas lebih banyak kepada masalah-masalah yang terkait dengan urusan internal ASEAN,” ujar Menlu Retno kepada wartawan di Kuala Lumpur.
Masalah internal yang dimaksud Retno adalah mengenai sentralitas ASEAN, bagaimana mengefektifkan sidang-sidang dan membuka forum dialog bersama dalam menanggapi sebuah permasalahan di kawasan Asia Tenggara.
Sedangkan dalam pertemuan tingkat menteri yang sudah berlangsung kemarin, Menlu mengaku ada empat hal yang disampaikan oleh Indonesia. Pertama, adalah mengenai pentingnya bagi ASEAN memiliki satu instrumen hukum untuk melindungi buruh.
“Kedua, kita menekankan pentingnya ASEAN untuk memperkokoh kerjasama di bidang maritim, connectivity, termasuk juga untuk combating IUU fishing,” katanya.
Ketiga, Indonesia juga menekankan pentingnya negara-negara ASEAN untuk segera mempercepat penyelesaian batas-batas wilayah. Karena menurut Menlu negara-negara di kawasan ASEAN saling berbatasan wilayah darat maupun laut.
Keempat, masalah konsuler system di negara ketiga yang sedang dilanda krisis. Dalam hal ini Indonesia mendorong perlunya satu pengaturan khusus bagaimana saling memberikan bantuan konsuler kepada negara yang sedang dilanda oleh krisis.
“Jadi intinya yang kita sampaikan adalah poin yang saya sebutkan tadi,” terang Retno. (Has)
