Bekasi, Obsessionnews.com – Kasus korupsi dana KTP elektronik (KTP-el) yang dilakukan secara berjamaah oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto dan kroninya, membuat masyarakat menderita. Akibat dana KTP-el tersebut digarong, di berbagai daerah tidak terdapat blangko KTP-el.
Demikian juga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Banyak warga yang sejak 2016 dan 2017 telah melakukan perekaman KTP-el hingga kini KTP-el-nya belum jadi karena tidak ada blangko.
Sebagai pengganti KTP-el Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bekasi mengeluarkan surat keterangan (suket) yang berlaku enam bulan. Setelah itu bisa diperpanjang lagi sampai e-KTP sudah bisa dilaksanakan. Namun, tidak ada jaminan kapan e-KTP akan jadi.
Suket tersebut berdasarkan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13/1023/Dukcapil tanggal 29 September 2016 prihal format suket sebagai pengganti KTP-el.
Suket itu dapat dipergunakan untuk kepentingan Pemilu, Pemilukada, Pilkades, perbankan, imigrasi, kepolisian, asuransi, Badan Pengelola Jaminan Kesehatan (BPJS), pernikahan, dan lain sebagainya.
Di Bekasi pengurusan KTP-el dilaksanakan di kantor Dinas Dukcapil dan kantor kecamatan. Pantauan Obsessionnews.com di kantor Kecamatan Tambun Selatan, Senin (30/4/2018) pukul 09.00 – 10.30 WIB sekitar 250 orang melakukan permohonan perpanjangan surat dan perekaman KTP-el.
Belum jadinya KTP-el dikeluhkan banyak warga Bekasi. Salah seorang di antaranya adalah Yeyen. Anak sulungnya, Muhammad Rafli dan anak keduanya, Dimas, masing-masing telah melakukan perekaman KTP-el tahun 2016 dan 2017. Hingga kini KTP-el mereka belum jadi.
“Kalo e-KTP Dimas belum jadi bisa saya maklumi, karena ngurusnya baru delapan bulan. Tapi, yang bikin saya kesal e-KTP punya Rafli yang sudah dua tahun belum jadi juga dengan alasan nggak ada blangko,” kata Yeyen.
Kekesalan juga dilontarkan warga lainnya, Arif, yang mengurus KTP-el milik anaknya, Lintang Aji. Hari ini Arif mengurus perpanjangan suket. Arif menanyakan kepada pegawai kantor Kecamatan Tambun Selatan, Asdi, kapan KTP-el akan dicetak.
“Sabar, nanti juga KTP-el-nya akan jadi,” tutur Arif menirukan ucapan Asdi.
Sabar sampai kapan? (arh)