Kamis, 25 April 24

Kreativitas Anak Tergantung Kreativitas Guru

Kreativitas Anak Tergantung Kreativitas Guru
* Maya Miranda Ambarsari

Jakarta, Obsessionnews – Pentingnya melahirkan anak cerdas berkualitas tidak terlepas peran dari orang tua anak dan guru di sekolah. Setiap anak diyakini memiliki kecerdasan mumpuni tergantung metode pengembangannya.

Kali ini di Rumah Belajar Miranda (RBM) yang berlokasi di Villa Sawo, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/11/2015), menggelar Workshop bertema “Menjadi Guru Asyik dan Menyenangkan” dengan mengahadirkan narasumber Kang Dedeh dari Guru Asyik dan Menyenangkan (Gurame).

Kurang lebih 80 orang guru PAUD, TK, SD, perpartisipasi menghadiri kegiatan tersebut.  Menurut Maya Miranda Ambarsari dari RBM, kegiatan workshop ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pengajar. Kegiatan serupa  rutinitas terjadwal tiga bulan sekali.

“Rumah Belajar Miranda sebagai wadah belajar mengajar, kegiatan sosial dan semi sosial,  lebih diperuntukan bagi  yang tidak mampu. Dengan berbagai klasifikasi umur, mulai umur anak-anak dua stengah tahun sampai umur tujuh puluh empat tahun,” jelasnya.

maya2

Ia menerangkan, motivasi melaksanakan workshop kali ini khusus melatih dan meningkatkan kreatifitas guru, orang tua, mahasiswa agar mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik dan benar. Menurutnya, perkembangan kreativitas anak tergantung juga pada kreativitas guru.

“Kadang-kadang anak itu tidak mengerti saat diajar. Nah, itu tergantung bagaimana cara mengajarnya. Kalau mengajarnya pandai, baik dan benar, akhirnya efek yang menerima juga baik dan benar. Coba kalau mereka mengajar salah atau mengajar pakai marah-marah, pasti hasilnya tidak baik. Di sinilah Rumah Belajar Miranda membuka kesempatan kepada guru-guru, mahasiswa, orang tua bahkan siapa pun yang ingin tahu bagaimana mengajar yang baik dan benar juga menyenangkan,” ungkapnya.

maya2

Maya menegaskan, belajar harus dijadikan hobi dan kegiatan menyenangkan sehingga anak yang belajar bisa semangat dan tidak terbebani. “Anak-anak kalau belajar harus happy, maka di Rumah Belajar Miranda ini kami mengutamakan metode belajar yang baik dan benar dikemas sekreatif mungkin, tentunya didukung dengan guru yang profesional di bidangnya agar anak itu semangat datang belajar. Jadi, di sini tidak ada tekanan kalau ngak happy nggak usah di sini, tapi kan yang datang ini happy semua,” paparnya.

Selain kualitas guru, lanjutnya, metode belajar yang fleksibel, Maya juga mengatakan perlu desain ruangan dibuat lebih indah dan nyaman. “Dari menata ruangannya kita mau sampaikan bahwa kita ceriah, bagaimana cet dindingnya kita buat mnarik, itu kan berdampak juga pada psikologi anak,” bebernya.

maya3

Sampai saat ini kurang lebih 500 anak datang belajar di Rumah Belajar Miranda, dilengkapi tujuh ruang kelas dari tiga lantai. Terkait manajemen belajarnya sudah terscedul dengan baik, mulai jam belajar senin sampai sabtu. Buat anak-anak yang berumur dua stenga tahun diterapkan program belajar Baca Tulis (Calis) dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA kids) dengan mengutamakan penanaman agama, etika, dan kebaikan.

“Kalau kita disini menanamkan agama dari kecil. Jadi umur dua stenga tahun itu harus diajar sopan santun, diajar membaca Al-Qur’an, artinya kita masukan kebaikan, makanya rumah ini dibuat happy,” terangnya.

maya4

Sedangkan ibu-ibu dilatih untuk independen berdikari. “Mereka dari ibu-ibu sekitar sini, kegiatanya ngaji tapi mereka belajar juga yoga supaya mereka sehat. Karena  ibu-ibu yang kemampuan ekonominya di bawah rata-rata itu, jangankan berpikir olahraga berpikir makanpun sudah cukup alhamdulillah, makanya kita juga berfikir mereka butuh kesehatan,” tandas Maya.

Ia juga memanggil konsultan keuangan untuk membina para ibu-ibu cara memenej keuangannya. “Kita juga panggil konsultan kecantikan belajar make up, siapa tahu mereka punya keinginan untuk membuka tata rias. Jadi kita himpun disini baik itu anak-anak, remaja, dewasa supaya mereka mau belajar, toh kalau kita punya fasilitas kenapa tidak dimanfaatkan dan ini dijalankan oleh orang-orang yang profesional bukan hanya kurusus tapi benar-benar datang belajar, lulus dan punya seritifikat,” ungkapnya.

maya5

Maya Miranda Ambar Sari  seorang pengusaha  berkecimpung di bisnis Gold Mining, dan properti. Dalam menyalurkan hobi desainnya ia berharap dapat membuka lapangan kerja. Beberapa rumahnya telah disulap guest house di Kawasan Pondok Indah Kebayoran Baru dan Cisarua (Puncak).

Maya yang dikenal ramah dan murah senyum itu suka juga bersosial. Selain aktif berbisnis, Maya juga menjalankan majelis ta’lim Ummul Choir  yang dirintis almarhum ibunya sejak 9 tahun lalu. Kebetulan sebelum ibunya meninggal, Maya mendapat amanah untuk meneruskannya.

maya6

Bermula dari situ, satu setengah tahun yang lalu, Maya bersama Suami mendirikan Rumah Belajar Miranda, dengan sasaran orang-orang tak mampu seperti anak jalanan. Bagi yang tidak mampu tidak bayar (free). Bagi yang mampu bayar Rp50 ribu saja per bulan dengan mendapat fasilitas baju kaos dan buku. Ia menegaskan, Rumah Belajar Miranda dirilis bersama suaminya bukan bagian dari kegiatan bisnis tapi investasi akherat. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.