Rabu, 24 April 24

Kreatif! Jual Nasi Menu Mewah Rp2.000 untuk Kotak Amal Masjid

Kreatif! Jual Nasi Menu Mewah Rp2.000 untuk Kotak Amal Masjid
* Stand nasi 'Jumat Berkah' di Jalan. KH Guru Mughni kav. C-5 Kelurahan Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan. (Foto: ist)

Obsessionnews.com – Puluhan pejalan kaki, tukang ojek dan warga lainnya tampak mengerubungi satu stand yang menjual nasi kotak lengkap dengan menu mewah hanya seharga Rp2.000 di Jalan. KH Guru Mughni kav. C-5 Kelurahan Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan. Tak pelak nasi yang dijual persis di halaman Kostel Tenun dan Te’sola Café itu pun habis laris manis.

 

Baca juga:

Muslim Tionghoa, Akulturasi Sosial dan Religi Sejak Berabad Silam

Masjid Simbol Persatuan Umat

 

Stand nasi ‘Jumat Berkah’ itu diinisiasi sejumlah anak muda. Menurut salah seorang pengelolanya, Tanja Winaya, stand yang ia kelola itu mengkhususkan buka hanya pada hari Jumat saja.

“Sesuai namanya Nasi Jumat Berkah, maka kami hanya buka hari Jumat saja dengan harapan memaksimalkan niat baik kami,” ujar Tanja.

Ia menambahkan, mengingat apa yang dilakukannya itu lebih merupakan gerakan amal semata maka nasi yang dikemas dalam kotak indah dengan menu mewah seperti rendang, telur, selada dan ayam goreng ini hanya dibanderol dua ribu rupiah.

“Mereka yang beli dengan harga dua ribu rupiah itu uangnya akan kami masukan ke kotak amal masjid. Jadi mereka dapat nasi sambil beramal. Tapi kalau nggak punya duit dua ribu juga nggak apa-apa makan di sini, kami berikan gratis,” imbuh Tanja yang juga dikenal sebagai putri Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia ini.

Jika ada yang ingin melihat lebih lanjut aktivitas Tanja Winaya, ia menyarankan untuk berkawan di media sosial Instagramnya dengan alamat @te.sola.id (untuk cafe) dan @tenun.coliving (untuk kos).

Dia berharap program Nasi Jumat Berkah ini dapat terus ditingkatkan sebagai sarana untuk berbagi dengan sesama. Tanja menegaskan juga,“Melanjutkan uluran baik dengan tindakan langsung juga mungkin cara paling jitu guna mengingatkan sesama untuk terus tidak melupakan pentingnya kebiasaan berbagi kasih dan rezeki” (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.