
Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES), Suroto menilai kondisi koperasi saat ini masih jauh dari yang diharapkan, yakni sebagai sokoguru perekonomian nasional. Faktanya, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 3,9 persen.
“Kalau disebut sebagai soko guru itu harusnya kontribusi koperasi itu lebih dominan dalam perekonomian kita. Ini jelas sangat kontras jika dibandingkan dengan pidato seremonial yang kita dengar di ruang publik,” kata Suroto di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Menurut Suroto, koperasi sebetulnya masih diperlukan oleh masyarakat. Masyarakat masih percaya bahwa koperasi ini penting artinya bagi mereka. Tapi ternyata masyarakat banyak yang mengatakan tidak banyak terlibat dengan koperasi.
“Citra koperasi masih netral. Tapi mereka masih belum banyak terlibat dengan urusan bisnis koperasi. Ini menjadi tantangan tersendiri,” tandasnya.
Suroto mengatakan pemerintah harus berusaha untuk merombak ini semua. Citra koperasi yang masih netral ini harus segera didorong agar jangan sampai ditutup oleh citra negatif yang muncul karena adanya penipuan yang berkedok koperasi.
“Langkah pemerintah untuk merehabilitasi koperasi sudah benar. Langkah pembubaran koperasi papan nama yang dilakukan sudah benar, tapi harus segera dilakukan secara radikal ditambah dengan menutup koperasi palsu atau rentenir yang berbaju koperasi,” ujar Suroto.
Pemerintah sebetulnya sudah cukup memiliki instrumen regulasi untuk menertibkan semua ini, seperti Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Tinggal regulasi tersebut dioperasionalkan secara konsisten saja. Sehingga tidak hanya akan menaikkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi, tapi juga akan segera mampu meningkatkan kualitas pembangunan.
“Sebab koperasi itu akan membentuk keadilan ekonomi, ekonomi yang lebih ekologis, ciptakan stabilitas politik dan menaruh fondasi pembangunan yang kokoh dan berkelanjutan,” tutur dia. (Has)