Jumat, 19 April 24

Koperasi dan UMKM Jadi Tumpuan Ekonomi Nasional

Koperasi dan UMKM Jadi Tumpuan Ekonomi Nasional
* Peneliti Indef, Bhima Yudhistira (Foto : Ist)

Jakarta, Obsessionnews.com – Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bima Yudhistira Adhinegara, menyatakan bahwa peranan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangat vital saat ini. Pasalnya jumlah pelaku usaha dari sektor ini sangat besar. Untuk UMKM saja jumlahnya mencapai 99 persen dari total usaha yang ada. Sementara serapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen.

“Koperasi sangat penting guna menggairahkan ekonomi nasional, karena koperasi bisa menjangkau UMKM yang kini berkisar sekitar 64 juta pelaku UMKM,” kata Bima dalam keterangannya, Selasa (26/10/2020).

Bahkan, lanjut Bima, di tengah pandemi harusnya koperasi menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi nasional, lewat UMKM. Mengingat saat ini, koperasi memiliki database terkait dengan pelaku langsung UMKM. Bahkan peranan koperasi sangat vital guna membantu pelaku UMKM dalam menyalurkan program bantuan atau kredit permodalan untuk mereka.

“Pihak perbankan saja biasanya ambil data dari koperasi, jadi memang saat ini pemerintah harus mengembalikan peran koperasi, agar ekonomi kerakyatan kembali bergairah,” tandas Bima.

Di sisi lain, imbuh Bima, sektor perbankan saat ini sangat minim dalam menyalurkan bantuan kredit, terutama untuk pelaku UMKM karena dinilai risiko yang sangat tinggi sehingga khawatir terjadi NPL. Di samping itu juga, pelaku UMKM sangat sulit untuk bisa mendapatkan permodalan dari perbankan, mengingat keharusan adanya jaminan jika lewat perbankan.

“Sementara untuk kredit pelaku mikro, biasanya mereka tidak punya jaminan. Makanya, mereka sulit dalam mendapatkan pinjaman dari perbankan,” ulas Bima.

Berbeda dengan koperasi, yang notabene tidak ada jaminan selama dia aktif menjadi anggota koperasi, penyaluran pinjaman atau kredit lebih dimudahkan. Di era digital, kata Bima, peran koperasi pun tetap dibutuhkan.pelaku usaha, terutama usaha mikro dan kecil, boleh saja memanfaatkan teknologi guna pemasaran dan edukasi.

“Tapi, kalau bicara permodalan, koperasi bisa lebih efektif, karena minimnya persyaratan dan koperasi bisa menjangkau dan mengetahui persis seluk beluk usaha dari seluruh anggotanya,“ jelas Bima.

Bima menegaskan, di era digital seperti saat ini, koperasi tetap harus ada, karena belum semua pelaku usaha UMKM bisa menjangkau semua lewat platform digital. Terutama, untuk permodalan usahanya. Oleh karena itu, Bima berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM harus memperbesar peran koperasi agar koperasi bisa menjadi pilihan utama dan andalan masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka.

“Guna memulihkan ekonomi, terutama ekonomi kerakyataan pemerintah harus memberi peranan lebih terhadap koperasi,” tukas Bima. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.