Selasa, 28 Maret 23

Konyol, Pernyataan Presiden Perancis Soal Hukuman Mati

Konyol, Pernyataan Presiden Perancis Soal Hukuman Mati
* Hikmahanto Juwana

Jakarta, Obsessionnews – Eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkotika menuai kecaman dari negara Perancis dan Australia. Bahkan Presiden Perancis, Francois Hollande mengancam dengan menyatakan bahwa pelaksanaan hukuman mati akan mengganggu hubungan bilateral Perancis dengan Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menganggap, kecaman itu sebagai protes belaka. Dia meyakini setelah eksekusi mati berlalu hubungan Indonesia dengan negara-negara itu akan terjalin kembali.

“Ini karena tidak akan ada pemerintahan asing yang berani untuk mempertaruhkan hubungan baik dan saling menguntungkan demi membela warganya yang melakukan suatu kejahatan,” ujar Hikmahanto di Jakarta, Senin (27/4/2015).

Dia pun menyayangkan kepada negara tetangga yang memprotes hukaman mati di Indonesia. Terlebih hal tersebut dijadikan dalam ajang pencitraan.”Sebenarnya hal ini patut disayangkan mengingat mereka mengorbankan kepentingan Indonesia untuk ambisi politik para politikunya,” kata Hikmahanto.

Meski menui kecaman, hingga saat ini Kejaksaan Agung belum memberikan pernyataan resmi waktu dilakukan eksekusi.

Seperti yang diketahui, bahwa PBB, Perancis dan Australia menentang keras pelaksanaan hukuman mati itu. Presiden Perancis Francois Hollande bahkan mengancam dengan menyatakan bahwa pelaksanaan hukuman mati akan mengganggu hubungan bilateral Perancis dengan Indonesia.

Dia juga menyatakan Perancis akan mengumpulkan negara-negara yang warganya terancam hukuman mati di Indonesia dan menyatakan sikap bersama.

Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) menanggapi santai pernyataan Francois . Menurut Kepala humas BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi, pernyataan Francois, tidak merepresentasikan seluruh rakyat Perancis.

“Masa demi satu orang (Perancis) harus mengorbankan seluruhnya . Saya rasa gak mungkin,” ujarnya.

Menurut dia, ancaman tersebut sengaja digulirkan agar pemerintah Indonesia mengurungkan pelaksanaan eksekusi mati terhadap warga negaranya tersebut. “Menurut saya itu hanya ancaman,” kata Slamet.

Untuk di ketahui, Presiden Prancis Francois Hollande mengancam pemerintah Indonesia. Jika ngotot tetap mengeksekusi Serge, maka negaranya akan menunda kerjasama yang telah dibahas antara Perancis dan Indonesia saat KTT G20 pada November 2014 lalu. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.