
A.Rapiudin
Jakarta– Konvensi yang digelar sejumlah partai politik saat ini untuk mencari calon presiden (capres) menghindari munculnya friksi di internal partai politik. Konvensi juga untuk melihat sejauhmana rakyat mendukung partai dalam upaya mencari sosok yang dianggap layak menjadi capres.
Hal itu diungkapkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti di Jakarta,
Rabu (24/4).
Menurutnya, konvensi sebenarnya mempunyai tujuan yang sangat baik dalam mencari dan menentukan figur—figur yang dianggap layak sebagai capres. Pertama, konvensi bisa menjadi ajang untuk menguji sejauhmana penerimaan masyarakat terhadap capres yang ikut dalam konvensi tersebut.
Kedua, lanjut Ray,untuk memastikan ada hubungan yang erat antara capres dengan masyarakat. Dan ketiga, konvensi juga untuk menghindari munculnya friksi-friksi di internal partai terkait siapa yang diusung partai sebagai capres.
“Agar tidak ada lagi permainan di antara elit partai dalam menentukan kader yang maju sebagai capres,” ujarnya.
Meski sejumlah partai politik akan menggelar konvensi, namun ia melihat konvensi yang dilakukan partai hanya sekadar untuk menaikkan citra dan menarik simpati rakyat. Sebab, belum terlihat adanya upaya partai dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga mereka cerdas dalam menggunakan hak pilihnya.
Mengenai kemungkinan partai politik diwajibkan menggelar konvensi pada Pilpres 2019 mendatang, Ray mengatakan, hal itu tidak perlu diwajibkan. Menurutnya, masalah mengadakan konvensi atau tidak sebaiknya diserahkan ke masing-masing partai politik.
“Biarkan saja partai mengadakan konvensi atau tidak. Jadi, ini sifatnya pilihan bukan wajib,” katanya. (rud)