
Jakarta, Obsessionnews.com – Komunitas seni mengatasnamakan Kuaetnika akan meluncurkan album baru melalui konsernya bertajuk Sesaji Nagari di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu (23/22019) pukul 20.00 WIB, dan di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (10/2).
Melalui album Sesaji Nagari ini, Kuaetnika mengekspresikan elemen-elemen budaya Indonesia yang belum tersentuh. Kuaetnika akan mengeksplorasi dan mengembangkan beberapa lagu daerah menjadi lebih dinamis.
Diaransemen oleh Djaduk Ferianto dan Kuaetnika Sesaji Nagari akan menyelaraskan semangat keindonesiaan dari ujung barat sampai ujung timur, merekatkan kembali apa yang disebut Indonesia dan mengingat kembali menjadi orang Indonesia yang menghargai keberagaman.
Konser Sesaji Nagari akan menampilkan 10 lagu baru, yakni Sesaji Nagari, Ulan Andung-Andung, Batang Hari, Kadal Nongak, Lalan Belek, Doni Dole, Anak Khatulistiwa, Made Cenik, Sigule Pong dan Air Kehidupan.
Kuaetnika, dibentuk sebagai sebuah upaya dialog di dalam bermusik. Sebuah upaya menafsir kembali musik-musik tradisi dengan semangat inovasi sehingga dapat dinikmati dalam nuansa yang lain dan menggugah selera generasi kini.
Para personil Kuaetnika senantiasa melakukan penggalian-penggalian di dalam musik-musik tradisi dan memadukannya dengan instrument elektrik. Di atas panggung, Kuaetnika dapat menampilkan kejutan-kejutan dalam harmonisasi musik.
Alat musik tradisi bisa sangat kental berpadu harmonis dengan bunyi elektrik, synthesizer serta drum. Sementara itu, mainan anak-anak dan benda-benda peralatan dapur bisa ikut tampil di tengah riuhnya bunyi-bunyi alat musik yang sedang bermain. Selalu ada yang unik di dalam penampilan Kuaetnika sehingga menjadikannya kaya warna dan mempesona penonton.
Dalam perjalanannya, Komunitas seni yang didirikan oleh Djaduk Ferianto, Butet Kartaredjasa, dan Purwanto ini telah mengeluarkan beberapa album musik sekaligus menggelar konser, seperti Nang Ning Nong Orkes Sumpek (1996), Ritus Swara (2000), Unen Unen (2001), Many Skyns One Rhythm (2002), Pata Java (2003), Raised From The Roots, Breakthrough Borders (2007), Vertigong (2008), Nusa Swara (2010), Gending Djaduk (2014).
Berbagai festival internasional yang telah diikuti Kuaetnika, yakni Workshop and Performance of Contemporary Music at the Rentak dan Gerak (Rhythm & Movement) di Akademi Kebangsaan Malaysia (Kuala Lumpur 2001), Indonesian Arts Festival (Brisbane, Australia 2007), Indonesian Rock with Kuaetnika (Melbourne Australia 2007), Pesta Raya Malay Festival Art (Esplanade Singapura 2008), Darwin Festival (Australia 2008), Vienna Jazz Festival (Austria 2009), Adelaide Centre Oz Asia Festival (Australia 2009), Museum Sufer Fest (Frankfurt, Jerman 2015), Gamelan International Festival (Terengganu Malaysia 2015). (Poy)