Senin, 27 Maret 23

Konflik Sosial di Indonesia Direkayasa Pihak Luar

Konflik Sosial di Indonesia Direkayasa Pihak Luar
* Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2016, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Jakarta, Obsessionnews – Terjadinya konflik salah satunya disebabkan oleh perkembangan penduduk dunia yang sangat pesat. Pada tahun 1975 jumlah penduduk mencapai 4 milliar berkembang menjadi 7 milliar di tahun 2011, diprediksi akan bertambah menjadi 11 milliar pada tahun 2035. Dengan adanya penambahan jumlah penduduk tersebut maka kebutuhan energi, pangan, dan air akan semakin meningkat.

“Idealnya kapasitas bumi dihuni oleh sekitar 3 – 4 milliar, maka dengan penambahan 3 kali lipat penduduk bumi bisa menyebabkan standar hidup manusia menurun karena kemiskinan, kelaparan dan kesehatan buruk,” tandas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramah tertulisnya yang disampaikan Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto di hadapan 1.500 peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2016, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Rakornas konflik sosial2
Mayjen TNI Wiyarto.

Lebih spesifik Panglima TNI mengutarakan bahwa ancaman nyata bangsa Indonesia kedepan yaitu berubahnya latar belakang dan lokasi konflik/perang dari perang yang 70% berlatar belakang energi di wilayah Timur Tengah berubah menjadi perang berlatar belakang pangan, energi dan air (ekonomi) yang lokasinya di wilayah equator, salah satunya adalah Indonesia.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI mengingatkan kepada peserta Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik, bahwa konflik sosial yang terjadi di Indonesia semuanya tidak luput dari pengaruh campur tangan pihak luar yang memanfaatkan orang dalam untuk direkayasa dan dibentuk opini sehingga timbul kebencian, ketagihan bertengkar, saling tuduh bahkan saling bunuh. Pihak asing tidak suka Indonesia bersatu, maju dan menjadi negara yang besar. “Seharusnya bangsa Indonesia sadar dan inilah yang dinamakan proxy war,” tandasnya.

Rakornas konflik sosial-

Kepada peserta Rakornas, Panglima TNI berpesan, sebagai sesama aparatur pemerintah agar selalu kompak, laksanakan strategi pencegahan konflik sosial kepada masyarakat dengan selalu mengutamakan tindakan-tindakan terpuji seperti menebarkan salam, menjalin silaturahmi dan persaudaraan, saling menasehati dalam kebaikan, selalu berbuat kebajikan dan mencegah kemungkaran dalam menyelesaikan setiap masalah melalui pendekatan antropologi budaya serta soft power dengan melibatkan semua unsur masyarakat yang terdiri dari tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.