Jakarta, Obsessionnews– Sudah hampir satu bulan berlalu perseturuan antaran Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri belum juga menemui titik terang. Keduanya masih terlihat bersitegang setelah semua pimpinan KPK akhirnya satu persatu dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim).
Pengamat Politik Populi Center Nico Harjanto justru mempertanyakan dimana peran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam mengawal kasus ini. Sementara yang terlihat sibuk mencari solusi adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal sebenarnya keduanya punya tangung jawab untuk menyelesaikan kasus tersebut.
“Ini agak misterius memang, dimana peran JK dalam melakukan komunikasi politisi sekarang ini,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/1/2015).
Menurutnya, pola komunikasi yang dibangun oleh JK sangat berbeda sekali pada dirinya menjadi wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, JK dikenal sebagai orang cepat bertindak ketika ada masalah negara. Namun, kini selogan “Lebih Cepat Lebih Baik” seakan tidak terlihat lagi dalam dirinya.
“Dalam keadaan seperti ini kan harusnya wapres bersikap proaktif,” terangnya.
Lebih lanjut Nico mengatakan, dibalik sikap diamnya JK ada dua kemungkinan. Pertama, JK bisa jadi tengah menyusun strategi untuk mengambil peluang dalam adanya kasus ini. Kedua, atau bisa jadi JK memang sengaja diam untuk menyelesaikan kasus tersebut tanpa diketahui banyak orang terutama media massa.
“Saya pikir kalau melihat selama ini sikap dia yang negarawan, mungkin JK sedang berusaha di belakang layar,” ucap Nico.
Presiden Jokowi sendiri saat ini tengah berada di Malaysia untuk melakukan kunjungan kerja. Setelah dari Malaysia Jokowi rencananya akan bertolak ke Brunai Darusalam dan Philipina. Mantan Wali Kota Solo itu sudah berjanji akan memberi keputusan terkait kisruh antara Polri dan KPK pada Minggu depan. (Albar)
