Sabtu, 20 April 24

Komite I DPD Raker Sukseskan Pilkada 2017

Komite I DPD Raker Sukseskan Pilkada 2017

Jakarta, Obsessionnews.com – Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dipimpin oleh Ketuanya Akhmad Muqowam menggelar rapat kerja (raker) dengan Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polri untuk membahas persiapan Pemilihan umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017, Senin (19/9/2016), di DPD RI Senayan.

Kesiapan ini meliputi fasilitas, data pemilih, keamanan, dan anggaran untuk mensukseskan penyelenggaraan Pilkada 2017. Hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Kapolri Tito Karnavian, Ketua KPU Juri Ardiantoro, Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak dan Endang Wihdatiningtyas, Sekjen Kemendagri Yuswandi A Temenggung dan Staf Ahli BIN Kaharuddin.

Memberikan masukan permasalahan Pilkada, Anggota DPD RI Yusran A Silondae asal Sultra, mengatakan inti dari penyelenggaran pilkada yang baik adalah netralitas penyelenggara. “30% kerawanan disebabkan oleh netralitas penyelenggara Pilkada sendiri. Kita harus antisipasi, bagaimana di luar mau diawasi kalau di internal sendiri netralitas masih diragukan?” paparnya.

dpd-raker-pilkada-2

Anggota DPD RI Nono Sampono asal Maluku menambahkan, dari hasil temuan di lapangan selama Pilkada tahun lalu, masalah terjadi karena distribusi yang tidak lancar, soal integritas penyelenggaran pemilu, dan yang penting politisasi birokrasi.  Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung dan serentak 2017 akan digelar oleh 101 daerah otonom, meliputi 7 daerah propinsi, 76 daerah kabupaten, dan 18 daerah kota.

Mendagri Tjahjo Kumolo menyebutkan, dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan Pilkada 2017 meliputi fasilitas penyiapan data pemilih (DP4), koordinasi pemeliharaan keamanan/ketertiban yang telah tersedia dan terkoordinasi dengan baik, mempersiapkan dan mengkoordinasikan kelancaran dukunagn teknis penyelenggaraan Pilkada, peningkatan partisipasi pemilih, serta menjaga netralitas ASN, pada masing-masing pemerintahan daerah.

“Ini masalah klasik, Dalam hal menjaga netralitas ASN, pemerintah sudah melakukan langkah-langkah diantaranya berkoordinasi dengan Menpan RB dan BKN, menegakkan sanksi terhadap pelanggaran ASN,” kata Mendagri.

dpd-raker-pilkada-3

Selanjutnya masalah anggaran, Tjahjo menyatakan penyelenggaraan secara serentak ini ternyata tidak menghemat biaya. “Pembiayaan pilkada terbesar ada di Kabupaten Bekasi sebesar Rp72 miliar, diikuti Kabupaten Tolikara Rp69 miliar dan terendah Sabang sebesar Rp7,1 miliar,” bebernya.

Mengenai anggaran pilkada, Ketua KPU mengatakan bahwa dari usulan anggaran 101 daerah kepada Pemda sebesar Rp4,9 triliun, persetujuan anggaran sebesar Rp4,2 triliun. “KPU provinsi/kabupaten/kota telah mencairkan Dana Hibah dari Pemda sebesar Rp2,5 triliun atau 60,12%,” terang Juri.

Dalam hal mengantisipasi kerawanan, kepolisian akan mengadakan operasi kemandirian kewilayahan dari tanggal 19 september hingga pelantikan tiap-tiap daerah. Polri juga mengadakan pemetaan kerawanan dan melakukan prakondisi aparat keamanan.

dpd-raker-pilkada-4

Sementara Kapolri Tito mengingatkan, kerawanan juga terletak pada perbedaan persepsi dari penyelenggara Pilkada di pusat dan daerah. “Penyelenggara adhoc ini yang perlu diwaspadai, dari atas ke bawah ada instruksi di wilayah masing-masing untuk menyamakan persepsi dan bersifat netral,” tuturnya.

Selanjutnya mengenai Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2017, Bawaslu memasukkan Provinsi Papua Barat, Aceh dan Banten dalam kategori kerawanan Tinggi. Sedangkan Provinsi Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kep. Bangka Belitung, dan Gorontalo masuk dalam kategori kerawanan sedang. (Red)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.