
Padang, Obsessionnews – Tim Komisi X DPR RI, Selasa (14/4), meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Rombongan Komisi X yang di Ketuai Sohibul Iman memantau UN di SMA Negeri 2 Padang, Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang dan SMK Negeri 9 Padang.
Angota Komisi X DPR RI Venna Melinda saat pertemuan di SMA Negeri 2 Padang menyoroti pelaksanaan UN yang belum dilaksanakan secara online di Kota Padang, padahal terdapat 6 SMA sederajat yang telah memiliki laboratorium komputer.
“Saya mendapat info ada 6 SMA/SMK yang telah punya perangkat komputer yang memadai untuk UN online. Tapi kenapa di Padang UN masih berbasis kertas,” kata Venna Melinda.
Sementara itu, Ketua rombongan Komisi X DPR RI Sohibul Iman mengatakan, pelaksanaan UN tahun ini akan menjadi bahan evaluasi untuk disampaikan pada Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, karena masih ada daerah yang belum melaksanakan UN secara online.
“Kita akan samapaikan ke Menteri, seperti apa tindak lanjut bagi daerah yang sama sekali belum melakukan UN Online. Tapi alhamdullilah di Padang berjalan lancar meski belum online. Tidak ada masalah, apakah keterlambatan soal atau kekurangan, semua teratasi karena soalnya dicetak di daerah sendiri,”
paparnya.
Dalam kesematan yang sama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah yang ikut mendampingi kunjungan Komisi 10 DPR RI mengatakan, Kota Padang belum menggelar UN secara online karena belum ada sekolah yang memiliki komputer yang memenuhi spesifikasi. Selain itu, Pemko Padang juga merasa belum sesuai dengan metode online yang masih bersifat try and error karena belum pernah diujicoba sebelumnya.

“Kita tidak menyikapi secara terburu-buru untuk UN online. Terlebih, untuk pelaksanaan UN online saya sebagai Walikota belum mendapat informasi, belum ada surat dari siapa-siapa kepada Walikota. Untuk pendidikan kita harus jelas, jangan sifatnya try and error. Kalau terjadi error jaringan, kita di daerah yang akan dirugikan, siswa pasti panik. Kita juga bukan daerah yang jadi pilot project UN online,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi. Pemko Padang telah mengajukan 6 SMA sederajat yang memiliki laboratorium komputer untuk diverifikasi apakah layak untuk melaksanakan UN online. Berdasarkan evaluasi Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah sekolah tersebut belum layak, karena jumlah komputer dan spesifikasi belum layak.

“Jumlah komputer di sekolah kita rata-rata 30 an, sedangkan kebutuhan ideal 90 sampai seratus. Apalagi pemberitahuan UN online ini mendadak bagi kita,” sebut Habibul Fuadi.
UN tingkat SMA sederajat di Kota Padang diikuti oleh 14 ribu 334 siswa. 2 diantaranya mengikuti UN di Lembaga Permasyarakatan, dan 1 Orang di Rumah Sakit. (Musthafa Ritonga)