Kamis, 25 April 24

Komisi X DPR Ingatkan Dampak Besar Bullying bagi Korban

Komisi X DPR Ingatkan Dampak Besar Bullying bagi Korban
* Anggota DPR Komisi X Ridwan Hisjam.

Jakarta, Obsessionnews.com – Anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam menyayangkan masih banyaknya kasus bullying yang terjadi di sekolah, kampus maupun di masyarakat. Seperti halnya seorang mahasiswa Gunadarma, Depok, Jawa Barat yang membully seorang autis yang merupakan teman kelasnya sendiri sampai videonya menjadi viral di media sosial.

Ridwan menyesalkan kejadian itu, kasus bully atau kekerasan mestinya tidak terjadi dalam dunia kampus. Terlebih yang melakukan itu seorang mahasiswa yang notabene kaum berpendidikan. Ia pun mengingatkan dampak bullying terhadap korban sangat besar. Dan memiliki efek negatif yang berantai.

“Kalau sekedar luka fisik mungkin bisa diobati. Tapi kalau bullying bukan hanya fisik, tapi penderitaan batin yang dalam bagi korban. Dan itu tidak gampang dihilangkan, tidak seperti mengembalikan telapak tangan,” ujar Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/7/2017)

Ridwan mengatakan, bully bisa terjadi kepada semua orang, tidak hanya kepada orang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Namun, ia mengatakan dampaknya negatifnya tetap sama-sama besar. Korban, menjadi tidak percaya diri, suka menyendiri, cemas, emosi tidak stabil atau stres, tidak mau sekolah, dan lain-lain.

“Bahkan lebih dari itu, jika tidak bisa diatasi korban bisa bunuh diri,” katanya.

Karena itu, ia menekankan perlu adanya sistem pengaturan yang ketat dalam hal pengawasan dan pengamanan terhadap para siswa, atau mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Sehingga lembaga pendidikan tidak menjadi tempat yang menakutkan bagi peserta didik.

“Jadi artinya beban keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab peserta didik atau siswa. Tapi lembaga pendidikan seyogianya juga tidak berlepas tangan. Lembaga pendidikan harus bisa menjamin rasa aman dan nyaman bagi peserta didiknya,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Anggota DPR yang membidangi persoalan pendidikan dan pemuda dari daerah pemilihan Malang Raya ini berharap kasus bullying tidak terjadi lagi di dunia kampus atau di dunia pendidikan. Dan bagi pelaku ia minta segera ditindak tegas, agar ada efek jera.

“Meski kabarnya pelaku sudah minta maaf, proses hukum harus tetap jalan. Sanksi etik bukan hanya bisa datang dari kampus, tapi juga sanksi pidana agar bisa menimbulkan efek jera,” pungkasnya.

Diketahui kasus  bully terbongkar setelah rekaman video tindakan itu beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat korban dibully sejumlah mahasiswa di area kampus. Pelaku ketika itu menarik tas korban hingga ia tak bisa berjalan.

Korban yang tampak kesal kemudian melayangkan tangannya ke arah belakang dan tas itu pun akhirnya terlepas.  Ironisnya lagi, aksi keji itu menjadi tontonan dan tertawaan sejumlah mahasiswa lainnya. Di akhir video sempat terlihat sebuah tempat sampah melayang dari arah korban.  (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.