Jumat, 26 April 24

KKP Rampungkan Bantuan Kapal dan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

KKP Rampungkan Bantuan Kapal dan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

JAKARTA (7/11) – Guna memberikan peluang yang semakin besar kepada nelayan untuk melaut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) telah merealisasikan pemberian bantuan pemerintah, berupa pembangunan kapal perikanan. Tercatat bantuan kapal tahun 2016, dengan jumlah 754 unit kapal perikanan untuk nelayan telah dibagikan. Dari Ke 754 kapal tersebut terdiri dari kapal ukuran 3 GT berjumlah 371 unit, ukuran 5 GT sebanyak 185 unit, ukuran 10 GT sebanyak 120 unit, kapal ukuran 20GT sebanyak 60 unit dan kapal ukuran 30 GT sebanyak 18 unit.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja menjelaskan, dalam mempercepat penyelenggaran penyerahan bantuan, KKP telah melakukan beberapa kegiatan yakni dengan penataan dokumen kontrak dan addendum, monitoring pembangunan kapal di galangan hingga perhitungan denda dan pembayaran maupun pengurusan dokumen perizinan.

“Jadi kemarin tahun 2016, kita tanggapi tidak hanya secara administrasi, tetapi mereka (penerima bantuan) menyaksikan kapalnya benar-benar dibuat dan ada. Kemudian sebagiannya sudah diterima oleh nelayan. Jadi kami bersyukur bahwa kerja keras teman-teman ini sudah memberikan hasil, meski ada keterlambatan di tahun 2016. Tapi semuanya bisa dipenuhi,” ungkapnya dalam gelaran konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/11).

Dari jumlah kapal yang dibangun pada 2016, 336 dokumen perizinan untuk kapal di bawah 7 GT sudah diterbitkan, 404 unit kapal sudah diukur dan dalam proses perizinan, sedangkan 152 unit sisanya dalam proses pengukuran.

Direktur Kapal dan Alat Penangkap Ikan (KAPI) Agus Suherman menjelaskan dari rencana pengadaan 754 unit kapal pada 2016, hanya 58 unit yang selesai dibangun. Sedangkan 696 unit kapal selebihnya dialihkan (carry over) ke tahun 2017. Terkait bantuan pada 2016 yang sudah diterima nelayan, tetapi belum beroperasi karena tidak sesuai kebutuhan, KKP akan menindaklanjutinya dengan membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) untuk merespon masalah yang dihadapi para penerima bantuan. “Tim tersebut sudah dibentuk dan akan mulai bergerak sekitar minggu ke tiga November,” lanjut Agus.

Untuk pemberian bantuan kapal di tahun 2017, KKP kembali membangun 782 unit kapal perikanan untuk nelayan. Dari target jumlah kapal yang akan dibangun tersebut, 101 unit telah selesai dibangun, sementara sisanya masih dalam proses pembangunan yakni 341 kapal tengah dilengkapi mesin, serta 340 kapal sedang cetak kasko dan ditargetkan dapat rampung maksimal minggu ketiga Desember 2017. Dari jumlah kapal yang dibangun tersebut, diketahui jumlah kapal berukuran di < 5GT sebanyak 243 unit, kapal ukuran 5GT sebanyak 384 unit, kapal ukuran 10GT sebanyak 134 unit, kapal 20GT sebanyak 15 unit dan kapal 30GT sebanyak 6 unit.

“Kami optimis tahun 2017 ini sudah selesai sebelum Desember berakhir. Tanpa harus extend seperti tahun lalu. Termasuk juga registrasinya. Sekarang kita masuk audit, audit internal kita, pengawas internal, pemeriksa kontrak dan dokumen sebagainya. Sehingga kita berharap tidak akan terulang seperti tahun 2016,” jelas Sjarief.

Bantuan kapal perikanan sangat dirasakan manfaatnya oleh nelayan, terlebih pengadaan tahun 2017. Salah satu testimoni datang dari Salahudin, Koperasi Fina Tuna Bahari, Gorontalo. Diungkapkan, koperasinya sangat senang menerima bantuan pemerintah, terlebih kali ini koperasi penerima dilibatkan secara aktif dengan melihat langsung dan mengawal proses pembangunan kapal yang akan diterima.

Lilly Aprilya Pregiwati
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.