Semarang, Obsessionnews – Ratusan massa pendukung ketiga pasangan calon (paslon) Walkot/Wakil Walikota Semarang memadati acara Deklarasi Pilkada Damai pada Rabu (27/8/2015) sore. Deklarasi yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang ini dibuat bersamaan kirab pengenalan paslon kepada masyarakat.
Acara yang dihadiri para paslon, yakni Hendrar Prihadi-Hevearita, Soemarmo-Zuber dan Sigit-Agus berlangsung meriah. Bermacam arakan kendaraan hias berjejer menambah semarak. Tak lupa aksi kreatif tim pendukung yang menggunakan berbagai atribut menarik.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Wahyono menerangkan kegiatan ini berfungsi sebagai bentuk komitmen para paslon untuk menjalankan pilkada aman, damai dan sportif. “Sekaligus agar masyarakat tahu calon Walikota Semarang seperti apa. Ini kesempatan pemilih untuk mengetahui calon walikotanya,” ujarnya dalam sambutan.
Kegiatan deklarasi dan kirab seutuhnya difasilitasi oleh KPU. KPU juga akan memfasilitasi pengenalan lain, diantaranya debat publik melalui televisi, iklan media cetak selama 14 hari terakhir masa kampanye, dan penyebaran bahan kampanye meliputi poster, baliho, umbul-imbul dan lainnya.
Meski begitu ia mengingatkan, usai hari ini seluruh bahan kampanye yang dipasang paslon wajib dicopot. “Besok branding di mobil tolong dilepas. Kami mohon waktu untuk mencetak bahan kampanye, sekitar 10 hari. Tim pemenangan silahkan segera kirim desain ke KPU,” tutur dia.
Prosesi dilanjutkan penandatanganan deklarasi damai oleh para paslon, KPU, Polres Kota Semarang dan pihak terkait. Tiga paslon kemudian menaiki kendaraan masing-masing untuk berkeliling kota.
Pasangan nomor urut 1, Soemarmo – Zuber Samawi kompak memakai kaos kerah berwarna kuning hijau. Sementara pasangan nomor urut 2 Hendrar Prihadi-Hevearita layaknya jokowi, berbaju putih polos. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Sigit Ibnugroho-Agus Sutiyoso berpakaian sama dengan paslon Hendrar Prihadi, namun berbodir lambang superman di bagian dada.
Adapun kirab berlangsung selama dua jam dengan rute Tugu Muda, Soegijapranoto, Soedirman , Kalibanteng, berbelok ke arah Karyadi, Menteri Supeno, Simpang Lima, Cendrawasih dan kembali ke Balaikota. (Yusuf IH)
