Jakarta, Obsessionnews – Pasar saham kawasan Selasa lalu tertekan setelah data ekspor China Februari lalu kembali turun 25,4% secara tahunan, lebih besar dari perkiraan turun 14,5% dan angka di Januari 2016 turun 11,2%.
Sedangkan impor negeri Tiongkok ini pada bulan Februari lalu turun 13,8% lebih besar dari perkiraan turun 12% namun membaik dibandingkan Januari yang turun 18,8% setiap tahunnya.
“Kinerja ekspor dan impor China yang masih mengalami kontraksi kembali meningkatkan kekhawatiran prospek perekonomian global,”ujar Pengamat Pasar Modal, David Setyanto. Kamis (10/3/2016). (Aprilia Rahapit)