Jumat, 19 April 24

Kinerja Ekspor 2013 Beri Sinyal Positif

Kinerja Ekspor 2013 Beri Sinyal Positif
Bayu Krisnamurthi (ist).
Gia
Jakarta– Kinerja ekspor bulan Mei 2013 mulai memperlihatkan sinyal positif yang diindikasikan dengan adanya peningkatan ekspor yang mencapai 8,9 persen month-on-month (MoM) atau sebesar USD 16,1 miliar.
“Peningkatan ini terdiri dari ekspor migas sebesar USD 2,9 miliar (naik 17 persen MoM) dan ekspor nonmigas USD 13,2 miliar (naik 7,3 persen MoM),” ungkap Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan (3/7).
Pada bulan Mei 2013, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 590,4 juta. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya defisit perdagangan migas sebesar USD 568,6 juta (defisit bulan sebelumnya mencapai USD 1,2 miliar) dan nonmigas sebesar USD 21,8 juta (defisit bulan sebelumnya mencapai USD 525,2 juta). “Defisit necara perdagangan baik nonmigas maupun migas di bulan Mei mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya,” jelas Bayu.
Secara akumulatif, defisit neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Mei 2013 mencapai USD 2,5 miliar yang terdiri dari surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD 2,6 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 5,1 miliar.
Negara-negara mitra dagang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap surplus perdagangan nonmigas Indonesia adalah India, Amerika Serikat, Belanda, Filipina, Malaysia, Turki, Spanyol, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Pakistan. Sepuluh negara tersebut menyumbang surplus sebesar USD 12 miliar terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Sementara itu, sepuluh negara penyumbang defisit nonmigas terbesar mencapai USD 12,3 miliar. Negara-negara tersebut adalah China, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Rusia, Australia, Kanada, Argentina, dan Swedia. Tekanan neraca perdagangan selama Januari-Mei 2013 juga terjadi di negara-negara lain seperti Brasil (defisit sebesar USD 5,4 miliar), Thailand (defisit USD 15,2 milliar), Hong Kong (defisit USD 30,2 miliar) dan Jepang (defisit USD 49,5 miliar). Sedangkan China dan Korea Selatan masih mengalami surplus pada periode tersebut.
 kinerja Ekspor bulan Mei 2013 year-on-year (YoY) turun sebesar 4,5 persen. Secara kumulatif ekspor Januari-Mei 2013 mencapai USD 76,2 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,5 persen (YoY). “Penurunan nilai ekspor yang terjadi pada periode Januari-Mei 2013 dipicu oleh belum membaiknya harga beberapa komoditas ekspor nonmigas Indonesia di pasar internasional,” jelas Bayu.
Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan total volume ekspor nonmigas sebesar 15,7 persen, sementara nilainya turun 2,3 persen selama periode tersebut. Beberapa produk Indonesia yang mengalami fenomena serupa antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik dan berbagai produk kimia.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.