Rabu, 17 April 24

Kiai Ma’ruf dan Emosi Warga NU

Kiai Ma’ruf dan Emosi Warga NU
* Presiden Jokowi dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin ketika mendaftar sebagai capres dan cawapres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018). (Foto: Twitter @KPU_ID)

Sejak Kiai Ma’ruf berlabuh di ranah politik praktis, maka beliau akan diperlakukan orang lain sebagai politisi, bukan sebagai seorang kiai. Semua titik lemah dan kekurangannya akan dibongkar oleh lawan-lawan politiknya hingga serat-serat terdalamnya.

Lawan-lawan politik Kiai Ma’ruf tentu tak menginginkan beliau bertahta di istana. Mereka tak akan tinggal diam. Berbagai tipu muslihat akan dilakukan hingga Kiai Ma’ruf gagal mengetuk pintu kekuasaan.

Saat Kiai Ma’ruf mendapat serangan dari segala penjuru mata angin itu, maka warga NU menahan emosi. Jangan gampang marah dan tersinggung. Hindari perbuatan melawan hukum.

Hadapilah lawan-lawan politik Kiai Ma’ruf dengan cara-cara elegan. Sebab, berpolitik dengan akhlak terpuji adalah ciri permainan politik kaum santri.

Sabtu, 11 Agustus 2018
Abdul Moqsith Ghazali

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.