
Subang, Obsessionnews – Keberadaan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang heboh, diduga merupakan aksi kontra-intelijen dari pihak-pihak yang menginginkan memecah-belah Umat Islam dan membuat kesan negatif (stigma) perjuangan umat Islam. Karena menurut anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), KH. Hasyim Muzadi yang diserang oleh tentara ISIS ialah umat Islam sendiri yang masih saudara seaqidahnya.
“Kenapa mereka (ISIS) tidak menyerang (negara) Yahudi? Melainkan menyerang negara Iraq dan Suriah yang masih Umat Islam juga. Jangan-jangan ini kontra-intelijen,” kata Kiai Hasyim dalam peyampaian tausiyah di hadapan jama’ah pengajian dalam rangka HUT ke 67 Kabupaten Subang di Halaman Kantor Kementerian Agama Kab Subang, Rabu (8/4/2015).
Selanjutnya dijelaskan oleh Hasyim bahwa mereka menyadari untuk menggempur Islam akan memerlukan kekuatan dan biaya yang sangat besar dengan resiko yang cukup besar bila harus berhadapan dengan Pejuang Islam. Maka mereka menganggap lebih “aman” melakukannya dengan cara-cara kontra-intelijen. Oleh karena itu Umat Islam wajib waspada dalam menghadapi makar dari musuh Islam.
Lebih utama dalam da’wah Islam ialah harus mengajak Umat Islam mengamalkan ajaran Islam dengan benar. Allah SWT menebarkan kebaikan keseluruh penjuru alam. Sampai-sampai Rasulullah SW dalam sabdanya memerintahkan supaya menuntut ilmu sampai ke Negeri Tiongkok.
“Kenapa Nabi tidak memerintahkan menuntut ilmu sampai Purwakarta?” ujarnya. Ternyata di Tiongkok walaupun di sana jarang ada masjid dan musholla mereka bangun pagi sebelum matahari terbit. Mereka melakukan aktifitas dengan etos kerja yang sangat baik.
“Sedangkan kita Negeri mayoritas Islam yang ‘asholatu khoiru minanaum’(sholat lebih baik daripada tidur) mengamalkannya?” tandas Hasyim mempertanyakan. Begitu pula dengan Jepang yang memiliki semangat maju bersama. Hasyim mencontohkan industri kendaraan Jepang yang membagi produksi spare part-nya dengan daerah lain.
“Sehingga ketika produk itu laris maka akan memajukan masyarakat daerah-daerah yang memproduksi spare part tersebut,” tambahnya.
Itulah nilai-nilai kebaikan yang seyogyanya kita ambil sebagai umat yang pantas mengamalkan kebaikan yang ditebar Allah Tuham semesta alam. Budaya apapun adalah baik apabila dilandasi dengan semangat “La ilaha ila Allah” dan “Bismillahirormanirrohiim”.
Pada pengajian tersebut dihadiri oleh Bupati Subang, Ojang Sohandi dan Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih yang didampingi jajaran Pejabat Muspida Kab Subang serta pejabat instansi di lingkungan Pemkab Subang. (Teddy Widara)