Kamis, 25 April 24

Kevin, Anak Janda Penjual Sandal yang Diterima Kuliah di UGM

Kevin, Anak Janda Penjual Sandal yang Diterima Kuliah di UGM
* Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta. (Foto: Humas UGM)

Denpasar, Obsessionnews.com – Komang Suciani, 48 tahun, figur wanita yang tangguh. Ia berjualan sandal untuk menghidupi keluarganya. Sejak enam tahun Suci, sapaan akrabnya, sudah berpisah dengan suaminya. Praktis dia menghidupi keluarganya sendiri dengan cara berjualan sandal.

Meski penghasilannya tidak seberapa, Suci mengaku beruntung saudara kandungnya sedikit banyak membantunya dengan mengizinkannya dan anak bungsunya, Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta yang akrab dipanggil Kevin, hidup menumpang di rumah mereka yang berada di jalan Gandapura IV, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Bali.

Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta dan ibunya, Komang Suciani. (Foto: Humas UGM)

Untuk satu pasang sandal jepit ia jual dengan harga lima ribu rupiah. Sedangkan modalnya untuk membeli sandal tersebut seharga Rp3.500. Untuk sandal dengan bahan yang lebih bagus lagi, ia beli dengan harga Rp8000 lalu dijual dengan harga Rp12.000.

Dalam satu bulan Suci bisa menjual hingga 300 pasang sandal, tergantung ramai dan tidaknya pengunjung.

Suci menjelaskan, ia baru bisa mendapatkan uang setelah dagangan titipannya tersebut laku dan terjual habis. Biasanya toko tempat ia biasa menitipkan sandal akan menginformasikan padanya apabila barang dagangannya sudah habis terjual. Sekali pasok sekitar dua lusin.

Selain menjual sandal jepit, Suci juga menjual gelang yang terbuat dari kerang. Ia mengambil gelang tersebut dari perajin yang selanjutnya ia jual kembali ke toko yang kebetulan pemilikya ia kenal.

Dua Anaknya Kuliah

Suciani memiliki dua orang anak-anak laki-laki. Anak sulungnya tengah menempuh kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sementara Kevin tahun ini diterima kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Meski hidup menjanda, Suciani mengaku bersyukur memiliki anak-anak yang penurut dan selalu mengerti akan keadaan orang tua. Kedua anak laki-lakinya yang selalu tekun dan rajin dalam belajar selalu berprestasi di kelas sehingga sering mendapat langganan beasiswa. Bantuan beasiswa tersebut menurut Suci sedikit banyak mampu meringkankan bebannya sebagai orang tua tunggal.

Suci mafhum jika pekerjaannya sebagai penjual sandal jepit tidaklah seberapa untuk membiayai sekolah dan kuliah kedua anaknya. Meski begitu ia masih bisa mengirim uang saku bulanan  untuk anak sulungya. Apabila ia kesulitan keuangan, ia tidak segan-segan meminta bantuan sanak keluarga untuk meminjamkan uang.

“Sejak tiga tahun ini saya tinggal di rumah kakak, saya sudah enam tahun berpisah dengan suami,” Suci seperti dikutip Obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas UGM, Kamis (12/7/2018).

Berkat beasiswa yang diterima oleh Kevin selama di sekolah serta berbagai prestasi hadiah perlombaan baca puisi dan pencak silat, Suci mengakui uang dari hadiah perlombaan dan beasiswa tersebut bisa membantunya mencicil biaya sekolah Kevin. Kebahagiaan Suci kian bertambah dengan diterima Kevin kuliah di UGM dengan beasiswa   Bidikmisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi)..

Kevin sendiri mengaku senang akhirnya bisa diterima di fakultas hukum yang selama ini menjadi cita-cita sejak di bangku sekolah. Menurutnya, dengan masuk fakultas hukum bisa mendukung aktivitasnya yang sekarang aktif di organisasi kepemudaan di Bali.

“Kebetulan sekarang saya ditunjung sebagai fasilitator forum anak nasional dan ketua forum anak Bali,” ujarnya.

Kesukaannya pada organisasi mengantarkannya mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdyaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan mendapat penghargaan nasional untuk lomba pemilihan Tunas Muda Pemimpin Indonesia pada 2017 lalu.

“Saya dapat piagam dari Bu Menteri, laptop dan uang saku Rp 2,5 juta,” ujarnya mengenang.

Dalam perlombaan ini, Kevin terpilih dari empat remaja terbaik dari seluruh Indonesia yang dianggap sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial dan pendidikannya di masyarakat.

Selain aktif di organisasi kepemudaan di masyarakat melalui forum anak Bali, Kevin mengaku selama di sekolah sejak SD hingga SMA sering mengikuti berbagai perlombaan, seperti pencak silat, lomba baca pusii dan lomba tari. Untuk kemampuannya dalam tari Bali, ia sering diundang untuk pentas dalam berbagai kegiatan maupun perayaan yang ada di Bali.

Sebagai orang tua tunggal, Suci merasa senang Kevin banyak mengikuti berbagai kegiatan organisasi di masyarakat, bahkan bisa meraih prestasi tingkat nasional. Menurutnya, berbagai kegiatan positif yang diikuti Kevin setidaknya bisa menghibur Kevin atas persoalan rumah tangga yang mengharuskan kedua orang tuanya memilih berpisah.

“Saya dan suami sengaja tidak mengurus cerai demi anak, sambil menunggu anak-anak tumbuh besar dan bisa menerima kenyataan ini,” ujarnya. (arh)

 

Baca juga:

Wow…Keren! Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Pemanen Teh

FOTO Menteri Desa Lepas Mahasiswa Peserta KKN-PPM UGM

SAKA UGM Sabet Juara Lomba Tari Nusantara 6th PADATARA 2018

Dosen Fakultas Biologi UGM Ikuti Program Magang di University of California

UGM Peringkat 20 Besar Perguruan Tinggi di Asia Tenggara

Ini Kisah Tim UGM Bantu Tangani Gizi Buruk di Asmat

Tim DERU UGM Bantu Tangani Gizi Buruk di Asmat

UGM Usul Sardjito Jadi Pahlawan Nasional

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.