Sabtu, 20 April 24

Ketum PBNU: Tunjukkan HMI Anti Kekerasan!

Ketum PBNU: Tunjukkan HMI Anti Kekerasan!

Pekanbaru, Obsessionnews – Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 22 November 2015 hingga sekarang masih berlangsung. Pada Jum’at (27/11) malam, sedang berlangsung Forum Pleno 1 dengan agenda pemilihan presidium sidang tetap dan agenda acara kongres sedang berlangsung dan ditetapkannya presidium sidang tetap kongres HMI ke-29 dengan berjumlah 9 orang.

Mereka adalah Zulkarnaen, Aang Widayanto, Rio Saputra, Mukhlis, Hendrikus Setia Pratama, M. Basir, M. Ridha, Bobi Irtanto, dan Adiman. Kesembilan presidium sidang tersebut diharapkan mampu melaksanakan tugas nya dengan baik sebagai pengatur sidang forum kongres agar tertib dan berjalan sesuai dengan agenda.

Hingga sekarang pantauan Obsessionnews pada Sabtu (28/11) pukul 01.13 WIB, sedang berlangsung Pleno 2 yang membahas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Besar (PB HMI). Terjadi hujan intruksi dari peserta kongres dan akhirnya keributan terjadi antara peserta sidang.

kongres HMI-3

Anti Kekerasan
Dua tokoh pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia berikan semangat kepada kader-kader HMI yang melaksanakan kongres 29 HMI di Pekanbaru Riau, semangat tersebut datang dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ummat (PB NU) KH Aqil Siraj dan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin.

KH Said Aqil Siraj menyatakan dirinya yakin HMI mampu mengatasi problem internal nya dengan baik, dengan mendapatkan way out yang baik. “Kita ingat bahwa kader bangsa yang ada dalam keadaan carut marut, terutama sekali di bidang agama dan budaya. Mari kita lihat masa depan bangsa ini termasuk juga tanggung jawab kader-kader HMI, kader-kader pemuda, pergerakan mahasiswa atau pergerakan pemuda yang lain untuk dan harus siap menerima estafet kepemimpinan bangsa di masa depan,” ujar KH Said Aqil.

kongres HMI-2

Menurutnya, HMI harus menjaga kredibilitasnya dan nama baiknya. Demi kehormatan HMI, kehormatan Islam, kehormatan bangsa juga. Oleh karena itu HMI yang sudah mengukir sejarah sangat positif.

“Mari kita tingkatkan, kita kembangkan lagi, agar masa depan bangsa ini. ada titik berat, ada titik optimis, kalau kader – kader muda yang terima estafet masa depan siap mental , siap moral, siap akhlak, siap integritasnya. Insya Allah bangsa akan selamat. Mari kita bersama – sama HMI, PMII, semuanya – semuanya, pelajar, pemuda, untuk membenahi diri, mempersiapkan diri memasuki era MEA, era globalisasi. Era yang sangat maju,” ajak ketrua umum PBNU.

“HMI menyandang label muslim, juga label Indonesia, mari kita tunjukkan Islam kita, islam yang ramah, Islam yang berbudaya, Islam nusantara, Islam yang anti kekerasan, anti terorisme, anti radikalisme,” tutur Kang Said, sapaan akrab Said Aqil Siraj.

Kongres HMI-7

“Mari kita tunjukkan antara Islam dan Indonesia ini saling mengisi, saling menyempurnakan, saling membangun lah. Dari sisi teologi kita berpegang teguh dengan Islam Ahlussunah yang ramah, yang berbudaya. Di sisi lain kita sebagai bangsa timur, bangsa Indonesia yang sudah terkenal dengan budayanya akhlaknya yang tinggi tidak seperti orang – orang timur tengah, tidak seperti orang – orang arab, mari kita tunjukkan budaya kita yang sudah maju dan keislaman kita yang sudah kita warisi dari para ulama senior – senior dulu, mengedepankan akhlakul karimah ,mengedepankan toleransi, moderat!” serunya.

Kongres HMI-4

Kang Saig juga mengajak HMI agar tunjukkan sebagai kader muslim Indonesia, muslim yang berbudaya, muslim yang santun, muslim yang anti radikal, anti kekerasan. Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya, bangsa yang santun bangsa yang berakhlak. “Saya harap kongres HMI menunjukkan Hal itu semua. Mudah-mudahan, sukses semuanya berhasil semuanya,” harapnya

Kongres HMI-5

Jangan Rusak Citra HMI
Di tempat yang sama, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ummat Islam (MUI) Prof Dr Din Syamsuddin berpesan kepada peserta kongres HMI untuk selalu mengamalkan etika Islam dan nilai-nilai Ke-HMI-an, bermusyawarah dengan mengedepankan akal sehat dan hati bersih.

Selain itu, tutur dia, keberlangsungan kongres dengan baik akan menjadi dakwah bilhal efektif bagi citra HMI dan syiar Islam. “Sebaliknya, jika Kongres HMI kacau apalagi gagal tidak hanya akan merusak citra HMI tapi juga citra Islam dan dakwah Islamiyah,” tandasnya.

Kongres HMI-6

Menurut Din, HMI harus mewaspadai anasir jahat yg ingin mengganggu dan menciderai nama harum HMI dengan meningkatkan ketahanan internal. “Peristiwa kekerasan di sekitar arena Kongres HMI di Pekanbaru saya tengarai sebagai keberhasilan pihak luar yang ingin merusak HMI. Namun, peran dan jasa HMI terhadap bangsa dan negara terlalu besar dikalahkan dengan aksi-aksi kekerasan tersebut,” tuturnya.

“Hal itu semua, terpulangkan kepada kader HMI apakah mau merusak diri sendiri, atau malah membawa organisasi ini jauh lebih baik kedepannya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridhaNya,” tegas Din. (Saufi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.