Sabtu, 20 April 24

Ketua Umum KNPI Haris Pertama: Listyo Sigit Telah Mengangkat Kembali Marwah Citra Polri di Mata Masyarakat

Ketua Umum KNPI Haris Pertama: Listyo Sigit Telah Mengangkat Kembali Marwah Citra Polri di Mata Masyarakat
* Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama. (Foto: Kapoy/obsessionnews)

Obsessionnews.com – Penilaian masyarakat terhadap citra baik institusi Polri kini mulai memudar. Hal tersebut dikarenakan mencuatnya kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Untuk membangun kembali citra Polri di mata masyarakat Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan berbagai terobosan. Salah satunya dia akan menindak tegas jajarannya yang kedapatan membeking kejahatan, seperti perjudian (303), narkotika, dan yang lainnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengatakan, yang dilakukan oleh Kapolri sudah sesuai dengan jalurnya atau on the right track, sehingga orang nomor satu di Kepolisian itu telah kembali mengangkat citra Polri di mata masyarakat.

“Kapolri sudah benar ya, sudah tegas, sikapnya baik, telah mengangkat kembali marwah citra Polri,” ujar Haris kepada obsessionnews.com, di bilangan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Kapolri Umumkan Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Namun, untuk mengetahui siapa saja oknum-oknum yang dikatakan oleh Kapolri akan ditindak tegas karena terlibat sebuah kejahatan, Sigit harus benar-benar memerangi kejahatan tersebut. “Minimal masalah 303 yang diserukan Kapolri, yakni perang terhadap 303,” ucap Haris.

Menurutnya, Kapolri harus menangkap bandar besar dari kejahatan itu, lalu diperiksa. Hal itu untuk mengetahui siapa yang beking kejahatan tersebut. Kalau perlu diberikan hukuman seberat-beratnya.

“Bandar-bandarnya ditangkap, setrum, suruh ‘nyanyi’ atau ngomong siapa bekingnya selama ini. Nggak mungkin bandar nggak ada beking, itu harus dibuka. Kalau tidak ancam hukum mati para bandar tersebut, selesai,” tegasnya.

Dia menuturkan, yang dilakukan Kapolri dalam memberantas mafia kejahatan, Polri harus menangkap semua mafia. Baik itu mafia perjudian, narkotika, maupun mafia tanah. “Tangkap semuanya, karena kalau membuka tabir mafia ini kan geng. Ada mafia, ada geng. Dalam membuka geng itu, tangkap satu suruh ‘nyanyi’ periksa serius, pasti kebuka semua tabirnya,” kata Haris.

Namun, untuk menjalankan tugas Sigit sebagai Kapolri dalam menangkap semua mafia kejahatan, menurut Haris, harus dibantu oleh masyarakat dan semua elemen bangsa.

“Jadi Kapolri ini musti dibantu oleh masyarakat, harus dibantu oleh seluruh elemen bangsa ini, karena nggak bisa seorang Kapolri sendiri membenahi sebuah institusi, nggak bisa,” ucapnya.

Baca juga: Henry Yosodiningrat Sebut Kinerja Kapolri Sudah ‘On The Right Track’

Haris melihat, sekarang ini Kapolri ingin mengembalikan citra Polri agar polri kembali dipercaya oleh masyarakat. “Maka kita harus bantu. Pak Kapolri harus terima masukan. Misalnya ada hotline, seperti lapor langsung ke Kapolri itu dilakukan saja. Tapikan selama ini itu sudah dibentuk, namun kan tak berfungsi. Sekarang yang membaca Hotline itu siapa? Atau misalkan pak Kapolri memegang nomor Hotline itu, jadi dia bisa tahu tentang keadaan penegakkan hukum yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Haris berharap, Sigit dapat melibatkan masyarakat, elemen bangsa, dan juga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas semua mafia kejahatan, sehingga nantinya berimbas kepada kembalinya citra polisi baik di mata masyarakat. Kalau perlu Presiden membentuk tim khusus untuk mendukung jalannya visi misi Kapolri dalam menjalankan tugasnya.

“Pak Kapolri harus libatkan semua dan pak Presiden Jokowi, sebagai orang nomor satu atau puncak dari pemerintahan RI harus membentuk tim khusus yang bisa membantu seorang Kapolri pak Listyo Sigit dalam menjalankan visi misi dia yang hari ini menginginkan citra Polri kembali dihargai oleh masyarakat Indonesia. Karena saat citra Polri hancur, karena ini merupakan symbol penegakkan hokum, maka negara ini akan menjadi negara gagal. Jadi jangan gara-gara institusi Polri, nantinya Indonesia dianggap negara gagal oleh negara-negara luar,” pungkas Haris. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.