Gia
Jakarta– Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Setyanto P. Santosa mengungkapkan permasalahan dalam perjanjian kerjasama Indosat dengan IM2 akan menimbulkan persepsi negatif bagi para investor asing maupun domestik. Pasalnya, kasus tersebut mempunyai efek ganda yang langsung berpengaruh terhadap sektor industri telekomunikasi dan teknologi.
“Jadi kalau investor mau datang yang akan menanamkan modalnya pasti berpikir ulang karena kasus seperti ini. Ketidakpastian hukum berpengaruh besar terhadap investor,” kata dia usai konferensi pers ‘Preskon Industri Telekomunikasi menyikapi Putusan IM2’ di Hotel Four Season (9/7).
Dia merasa heran mengapa kasus seperti ini dapat menimpa perusahaan yang sudah bertahun-tahun memegang industri telekomunikasi berskala raksasa, tiba-tiba tertimpa masalah.
“Bukan hanya Indosat, tapi ini kan banyak kasusnya seperti pertambangan (Chevron), penerbangan. Sehingga akan besar sekali dampak negatif terhadap investasi,” jelas dia.
Saat ini, kata dia banyak model bisnis yang dilakukan oleh penyedia jasa internet (Internet Service Provider/ISP) seperti (IM2), yakni sekitar 300 sampai 500 ISP.
“Negara harus memberikan kepastian hukum karena kepastian hukum berpengaruh besar terhadap investor,” pungkasnya.
