Minggu, 13 Oktober 24

Ketua Kwarnas: Perhatian Pemerintah Kurang Terhadap Pramuka

Ketua Kwarnas: Perhatian Pemerintah Kurang Terhadap Pramuka

Jakarta, Obsessionnews – Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault ‎menilai, saat ini perhatian pemerintah kurang terhadap Pramuka. Ia pun meminta agar pemerintah di era kepemimpinan Joko Widodo bisa memberikan dukungan penuh kepada Pramuka seperti pada masa Orde Baru.

‎”Pramuka untuk anak-anak sekolah harus didukung oleh pemerintah, saat ini pemerintah mendukung tapi tidak mendukung 100% seperti Orde Baru‎,” ujar Adhyaksa saat ditemui Obsessionnews, di Cibubur Kamis (13/8/2015).

Adhyaksa mengungkapkan, pada masa Orde Baru, pemerintah memback up penuh terhadap kegiatan pendidikan Pramuka. Salah satunya, Pramuka diberikan tanah bumi perkemahan Pramuka di Cibubur, dan juga taman rekreasi Wiladatika yang merupakan tanah resmi milik Pramuka.

Tanah tersebut digunakan untuk kegiatan Pramuka dari seluruh Indonesia. Namun, ‎justru sebaliknya, Adhyaksa menyangkan sikap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang ingin, menjadikan tanah Pramuka dikelola oleh negara. Menurutnya, tidak itu tidak benar.

“Itu tidak benar, Menpora saat ini tidak beras, ini tanah dikasih sama Bu Tien Soeharto. Dan sudah milik Pramuka,” katanya.

Adyaksa Daut2

Selain itu, Adhyaksa juga menyebut, pada masa Orde Baru pendidikan Pramuka sangat ditekankan di sekolah bahkan banyak sekolah yang mewajibkan. Namun, di era sekarang ini, orang mengenal Pramuka hanya sebatas baju sekolah. Sementara pendidikan diabaikan.

Karena itu, lanjut dia, jika pemerintah konsisten mendukung penuh Pramuka sebagai organisasi kecanduan, maka, ia mengusulkan agar pemerintah memasukan pendidikan Pramuka dalam kurikulum 2013. Tujuannya agar siswa tahu, apa itu Pramuka dan bagaimana pendidikannya.

“Pramuka sebenarnya, asik, menyenangkan penuh kegembiraan, makanya harus dimasukan dalam kurikulum 2013,” pintanya.

Harapan itu, ia sampaikan sekaligus dalam rangka memperingati hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengingatkan, keberadaan Pramuka di Indonesia, sudah dimulai sejak era Hos Cokroaminoto. Dan saat ini Pramuka menjadi menjadi organisasi kecanduan terbesar di dunia.

Namun saat ini, kata dia, Pramuka seolah dianggap sebagai masa lalu. ‎”Mereka lahir jauh dari akar sejarah mereka tidak mau melihat masa lalu dan mereka yang tidak mau melihat masa lalu akan tetap menjadi bayi dalam sejarah,” tandasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.