Jumat, 19 April 24

Ketersediaan dan Harga Energi yang Kompetitif Bantu Pertumbuhan Industri

Ketersediaan dan Harga Energi yang Kompetitif Bantu Pertumbuhan Industri
* Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat (kiri) dan Sekjen Dewan Energi Nasional Satry Nugraha memberikan sambutan pada pertemuan Bilateral antara Anggota Dewan Energi Nasional dengan Kementerian Perindustrian dengan agenda “Sosialisasi Materi Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (R-RUEN) di Bidang Perindustrian” di Kementerian Perindustrian Jakarta, 7 September 2016

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing mampu mendukung pertumbuhan industri nasional. Pasalnya, energi merupakan komponen vital bagi industri untuk bahan baku maupun bahan bakar dalam proses produksi.

“Oleh karena itu, diperlukan penyediaan energi baik yang bersumber dari listrik, gas maupun batubara,” tegas Menperin Airlangga Hartarto usai pertemuan bilateral Kementerian Perindustrian dan Dewan Energi Nasional (DEN) dengan agenda Sosialisasi Materi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) di Bidang Perindustrian yang dilaksanakan di Kemenperin, Rabu (7/9) siang tadi.

Sebagai gambaran, di tahun 2015 jenis energi yang dibutuhkan industri masing-masing diantaranya yaitu untuk listrik sebesar 76.187 GWh, gas sebesar 505.141 MMBTU, dan batubara sebesar 35 juta ton. Sedangkan, proyeksi pada tahun 2020, kebutuhan listrik mencapai 123.554 GWH, gas mencapai 621.712 MMBTu, dan batubara mencapai 45 juta ton.

“Maka, apabila harga gas kita dapat kompetitif seperti negara lain, kami yakin industri nasional mampu bersaing di pasar global,” tuturnya.

Menperin pun meminta kepada kementerian dan lembaga yang tergabung dalam DEN untuk memperkuat komitmen bersama dalam mengimplementasikan RUEN. Apalagi, Presiden telah menyetujui RUEN pada Sidang Paripurna ke-3 DEN di Kantor Kepresidenan, 22 Juni 2016.

“Kami akan melaksanakan pokok-pokok program sektor industri sesuai RUEN tahun 2016-2050,” tegas Airlangga. Salah satu pokoknya adalah peningkatan nilai tambah sumber daya energi sebagai bahan bakar serta bahan baku industri nasional. (Aprilia Rahapit)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.