Kamis, 18 April 24

Kesaksian Kecil Dari Sekian Banyak Tindakan Besar Agus Lenon

Kesaksian Kecil Dari Sekian Banyak Tindakan Besar Agus Lenon
* Agus (Lenon) Edy Santoso

Kesaksian Kecil Dari Sekian Banyak Tindakan Besar Agus Edi Santoso (AES)
Oleh: Moh Jumhur Hidayat, Aktivis Serikat Buruh

Kasus 5 Agustus 1989 adalah ketika 6 orang Mahasiswa ITB ditahan dan diadili oleh Rezim Orde Baru karena menentang dan menolak kehadiran Mendagri Rudini ke kampus ITB pada 5 Agustus 1989.

Saat di pengadilan, tentunya setiap terdakwa membuat pembelaan atau sering disebut Pledoi. Sudah pasti Pledoi ini sangat penting karena bisa menjadi referensi tentang kejadian politik pada kurun waktu itu.

Setelah lebih dari 20 tahun, mungkin sekitar tahun 2011-2012, saya coba mencari file Pledoi yang saya bacakan di hadapan Pengadilan Negeri Kelas I Bandung. Saya coba telusuri ke berbagai pihak termasuk ke Pengadilan Negeri Bandung itu, ternyata sudah tidak berjejak karena mungkin sudah terlalu lama dan sistem filing masih tidak secanggih sekarang.

Saat itu saya menceritakan kepada AES dan perasaan saya mungkin seperti menang lotere karena AES mengatakan bahwa dia masih menyimpan copy dari Pledoi itu. Namun dia bilang bahwa dia tidak menyimpannya di Jakarta tapi di perpustakaannya di Jawa Tengah atau Jawa Timur, saya lupa persisnya. Mendengar itu saya langsung memohon agar AES mau mengambilnya dan memberikan copy kepada saya sambil tentunya berharap-harap cemas semoga apa yang dia katakan benar adanya.

Alhamdulillah, setelah kembali dari Perpustakaannya itu, AES memberikan copy itu pada saya, dan pastinya itu suatu barang yang sangat berharga setidaknya untuk saya sendiri.

AES memang sangat dikenal dengan gairahnya meliterasikan publik dengan ide-ide perubahan. Tak segan-segan dia mengumpulkan banyak tulisan dari berbagai pihak yang akhirnya menjadi penting di kemudian hari. Bahkan beberapa kali dia mendirikan penerbitan untuk menerbitkan buku-buku “perlawanan” yang penting untuk kita baca. Banyak tokoh menyatakan kekagumannya atas tindakan “tertib” AES dalam mengumpulkan banyak dan beragamnya literatur ini.

Terimakasih Gus, Insya Allah Pledoi itu akan saya terbitkan sebagai bagian dari perjalanan sejarah menegakkan demokrasi di negeri ini.

Selamat jalan kawan, semoga engkau diberi nikmat kubur dan kelak mendiami surga yang abadi… Aaamiiin

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.