Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Keris Tidak Selalu Mistis

Keris Tidak Selalu Mistis
* Caleg DPR RI Partai NasDem Eva Yuliana. (Foto dokumentasi pribadi)

Surakarta, Obsessionnews.com – Sebagai sebuah produk budaya nusantara, keris saat ini sering salah dipahami. Pengaruh film seolah membentuk image keris sebagai benda yang mistis dan berbau syirik. Padahal keris tidak selalu mistis.

“Sekarang kan tayangan-tayangan film itu selalu memposisikan keris sebagai sesuatu yang identik dengan musrik, jin, setan, kodam dan makhluk-makhluk halus lainnya. Jadi masih butuh waktu lama untuk masyarakat kita memahami apa itu keris, mungkin generasi anak cucuk saya,” kata Mpu Totok Brojodiningrat, Jumat (26/10/2018).

Menurut pemerhati keris itu, posisi keris bagi bangsa Indonesia seharusnya tidak dipandang dari sisi mistis saja. Karena dalam keris ada bukti keunggulan para leluhur bangsa dalam hal ilmu pengetahuan.

Sejak ribuan tahun yang lalu, kata Totok, para leluhur kita sudah memiliki ilmu pengetahuan tingkat tinggi yang saat itu bahkan belum dimiliki oleh orang-orang dari bangsa lain. Karena dalam proses pembuatan keris ada pencampuran logam, seperti besi, baja dan titanium.

Semua logam-logam tersebut memiliki karakteristik dan titik lebur yang berbeda-beda. Sehingga tanpa ada pengetahuan terhadap sains yang tinggi tidak mungkin untuk menyatukannya secara apik dalam bentuk keris.

Caleg DPR RI Partai NasDem Eva Yuliana.

Slaras dengan Totok alumnus IAIN Walisongo Semarang, Eva Yuliana juga mengatakan bahwa keris sebagai sebuah produk budaya seharusnya tidak dipahami sebagai sebuah benda mistis saja.

Ia menyadari saat ini ada sebagian masyarakat yang menganggap keris sebagai benda mistis dan dapat merusak akidah. Namun menurutnya sesuatu yang merusak akidah bukanlah benda, tapi cara pandang dan perlakuan manusia terhadap benda itulah yang dapat merusak akidah.

“Bagi saya keris tidak ada kaitannya dengan akidah. Karena akidah itu ada dalam hati kita kemudian mewujud dalam prilaku. Nah ketika kita memaknai atau memahami keris ini sebagai sebuah kebudayaan kan tidak perlu kita sembah-sembah, dianggap mistis atau lainnya. Sehingga tidak merusak akidah,” ujar Eva.

Secara pribadi Mantan pengurus PW Ikatan Putra Putri NU (IPPNU) Jawa Tengah itu bahkan mengaku menyukai keris. “Saya suka sama keris, ini budaya kita jadi saya suka,” terang dia.

Lebih lanjut, eva juga mengaku tertarik dengan filosofi yang ada dibalik keris. Menurutnya keris tidak sekedar benda tajam yang digunakan sebagai senjata. Menurutnya, dalam keris ada makna dan harapan yang diberikan oleh pembuatnya.

“Keris itu bukan hal yang mistis menurut saya. Namun dalam pembuatannya ada rasa, karsa, cipta dan karya. Rasa dan karsa itu ada dalam proses awal pembuatan keris sehingga ada harapan atau doa dari pembuatnya,” ujar Eva Caleg DPR RI Partai NasDem dari Dapil Jateng V ini. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.