Rabu, 4 Oktober 23

Kenapa Harga Elipiji Mahal?

Kenapa Harga Elipiji Mahal?

Jakarta – Harga gas Elpiji 12 Kg naik per 1 Januari, dari semula Rp 115 ribu naik menjadi sekitar Rp 135 ribu, bahkan di sejumlah tempat mahalnya melebihi harga tersebut. Padahal, melonjaknya harga Elpiji pasti diikuti harga-harga barang/makanan yang menggunakan gas tersebut, sehingga semakin membebani ekonomi kehidupan rakyat.

Pengamat Anggaran Politik, Uchok Sky Khadafi menilai, kenaikan elpiji 12 Kg bukan kesalahan pasar atau agen. Ia menduga, penyebab Pertamina berani menaikkan harga jual Elpiji ialah karena adanya izin dari Menteri ESDM. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.26 tahun 2009, pasal 25 kenaikan harga jual elpiji harus “dilaporkan kepada Menteri”.

“Jadi, biang kerok tetap ada dugaan izin dari sang Menteri. Tanpa ada izin dari Menteri atau Kementerian ESDM, Pertamina tidak akan berani menaikkan harga Elpiji,” ungkap Uchok kepada Obsession News, Rabu (7/1/2015).

Selain itu, lanjut Uchok, mahalnya  harga Eelpiji yang banyak menyengsarakan rakyat ini adalah disebakan pertama, Pertamina harus banyak mengimport elpiji dari luar negeri. Dimana, pada tahun 2011 saja, realisasi pembelian elpiji dari Import sebanyak 48 persen, dan Domestik 52 persen.

Sedangkan kedua,  jelas dia, pada tahun 2012, realisasi pembelian elpiji dari Import sebanyak 51 persen, dan 19 persen dari domestik. Kemudian bila melihat, RJPP (rencana Jangka panjang perusahaan Pertamina proyeksi kebutuhan Elpiji import untuk tahun 2014 sampai 2015 diperkirakan diatas  58 persen, dan sisa dari domestik. “Oleh karena, banyak import elpiji maka rakyat Indonesia juga harus pakai harga internasional,” bebernya.

Kemudian,  ungkap Uchok, kenaikan Elpiji 12 Kg ini untuk menutupi kerugian Pertamina pada tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp7.73 Triliun. “Jadi, ini nama ‘balas dendam’ Pertamina kepada rakyat. Tahun 2011 dan 2012 mengalami kerugian, dan tahun 2015 harus untuk untung maklum ada direktur baru, kerjanya cari untung walaupun rakyat jadi sengsara. Memang ‘Gue pikirin’ kata Pertamina,” paparnya. (Ars)

Related posts