Rabu, 29 Maret 23

Kemenkop Targetkan Tingkat Akses Keuangan RI Naik Dua Kali Lipat

Kemenkop Targetkan Tingkat Akses Keuangan RI Naik Dua Kali Lipat
* Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo meluncurkan Jaringan Konektivitas Koperasi (CashCoop) di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Jakarta, Obsessionnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Dengan adanya SNKI tersebut diharapkan target tingkat akses keuangan Indonesia mencapai 75 persen pada 2019. Posisi keuangan inklusif Indonesia pada 2014 baru mencapai 36 persen.

“Artinya, koperasi akan mendapatkan bargaining position yang setara dengan perbankan, jika koperasi berhasil menerapkan sumber daya teknologi informasi yang mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo, pada acara peluncuran Jaringan Konektivitas Koperasi (CashCoop) di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Braman memastikan bahwa dengan adanya aplikasi CashCoop nantinya transaksi bisnis koperasi ketika berhubungan dengan bank, tidak akan semahal transaksi antar perbankan. Keuntungan lainnya, anggota koperasi juga akan memiliki kesempatan bisnis sesuai dengan fitur layanan yang diberikan.

“Tantangan koperasi ke depan semakin berat dari lembaga keuangan modal besar dan kuat dari sisi teknologi informasi. Dengan begitu, diharapkan Koperasi Inklusif merupakan model yang dapat menggantikan posisi lembaga keuangan saat ini. Oleh karena itu, kalangan koperasi harus memanfaatkan layanan CashCoop ini secara maksimal,” tandas Braman.

Dia menambahkan, pihaknya bersama PT Finnet Indonesia akan terus mengembangkan aplikasi ini hingga nantinya akan banyak transaksi yang dapat dilakukan koperasi sesuai dengan kondisi kebutuhan koperasi, diakses melalui jaringan khusus koperasi dan keuntungannya juga untuk koperasi (fee base income).

“Jika koperasi telah memiliki ekosistem sendiri berbasis teknologi informasi ini, maka konsekuensinya koperasi akan mudah diakses masyarakat atau Koperasi Inklusif,” ujar Braman

Berdasarkan data 2015 jumlah koperasi di Indonesia mencapai 212.135 unit, dengan 150.233 koperasi aktif. Sementara jumlah anggota koperasi sebanyak 37 juta orang dengan omzet usaha keseluruhan transaksi mencapai Rp 266,1 triliun.

“Ini merupakan potensi yang selama ini mungkin terlupakan oleh kita semua. Karena selama ini selalu bertransaksi dengan sistem perbankan saja yang menguntungkan pihak lain di luar koperasi. Ekosistem inilah yang kita harapkan akan dinikmati dari koperasi dan untuk koperasi dengan memanfaatkan Fintech,” jelas Braman.

‎Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Finnet Indonesia Niam Dzikri menyebutkan, pihaknya yang sebagian besar sahamnya dimiliki PT Telkom, menyiapkan layanan keuangan secara online system (jaringan konektivitas). Jadi, tidak sekadar online system tapi ada aplikasinya (Fintech).

“Aplikasi CashCoop ini memiliki fungsi sebagai payment system dan funding. Payment system diantaranya cashless untuk koperasi, pembelian (pulsa, token listrik, penjualan online), dan transfer. Ini semua bisa dinikmati koperasi dan anggota koperasi,” kata Niam. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.