Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Kemenkop Segera Revitalisasi Pasar Tradisional

Kemenkop Segera Revitalisasi Pasar Tradisional
* I Wayan Dipta (kanan).

Jakarta, Obsessionnews – Sejalan dengan pembangunan dan peningkatan pendapatan masyarakat, maka animo masyarakat berbelanja di pasar tradisional harus terus ditingkatkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan merevitalisasi pasar tradisional.

Deputi bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, mengatakan apabila kondisi pasar tradisional tidak dibenahi, cepat atau lambat pasti akan kalah bersaing dengan pasar modern.

“Apalagi pertumbuhan pasar modern selama ini terus berkembang,” ujar Wayan dalam diskusi Forwakop di kantornya, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Saat ini pasar modern di Indonesia tumbuh 31,4 persen pertahun, sedangkan pasar tradisional menyusut 8 persen pertahun. Maka tahun ini pihaknya akan merevitalisasi pasar tradisional sebanyak 85 pasar

“Jika kondisi tersebut dibiarkan, ribuan bahkan jutaan pedagang kecil akan kehilangan mata pencahariannya. Pasar tradisional mungkin akan tenggelam,” ungkap Wayan.

Di satu sisi, Dipta mengakui, pasar modern dikelola secara profesional, sementara di sisi lain pasar tradisional masih berkutat dengan permasalahan klasik seputar pengelolaan yang kurang profesional dan ketidaknyamanan berbelanja.

“Pasar modern dan pasar tradisional bersaing dalam pasar yang sama, yaitu pasar ritel. Hampir semua produk yang dijual di pasar tradisional seluruhnya dapat ditemui di pasar modern, khususnya hypermarket”, kata Dipta

Meski demikian, Dipta tidak sependapat dengan argumen yang mengatakan bahwa kehadiran pasar modern merupakan penyebab utama tersingkirnya pasar tradisional.

Yang pasti, kata dia, hampir seluruh pasar tradisional masih bergelut dengan masalah internal pasar seperti buruknya manajemen, sarana dan prasarana yang sangat minim, pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya PKL yang mengurangi pelanggan pedagang pasar, dan minimnya bantuan permodalan yang tersedia bagi pedagang tradisional.

Dipta menambahkan, untuk tahun ini, telah ditetapkan revitalisasi pasar tradisional di daerah tertinggal dan wilayah perbatasan. Sedangkan di daerah yang terkena bencana, akan ada 20 pasar tradisional yang direvitalisasi. Yakni, di Aceh, Banten, Jatim, Kalteng, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papuan Barat, dan Papua.

“Untuk tahun 2017, kami menghimbau kepada pemerintah daerah agar segera mengusulkan pasar tradisional yang direvitalisasi dan dikelola melalui wadah koperasi dengan dana Tugas Pembantuan. Usulan ini akan kita bahas dalam pembahasan anggaran bersama Kemenkeu dan Bappenas,” pungkas Dipta. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.