Jumat, 19 April 24

Kemenangan Jokowi, Bisa Tingkatkan Kapitalisasi BEI

Kemenangan Jokowi, Bisa Tingkatkan Kapitalisasi BEI

Jakarta –  Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, kemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih mampu mengembalikan kepercayaan investor yang bakal meningkatkan kapitalisasi pasar modal.

“Pemilu berlangsung dengan tertib dan lancar, KPU juga sudah mengumumkan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, efeknya akan baik ke indeks,” kata Uriep kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/7).

Tercatat, hingga Juni 2014 total pendanaan melalui pasar modal mencapai Rp202,1 triliun atau naik 14,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pergerakan indeks sudah return dari posisi awal tahun dengan kenaikan sebesar 18,3 persen. Indeks sempat menyentuh rekor tertinggi  di atas level 5.000 meskipun ada penurunan secara transaksi dari Rp6,24 trilun pada 2013 menjadi Rp6,15 trilun pada Juli 2014.

Namun total nett buy mencapai Rp 65 triliun, atau sangat jauh dari net selling tahun lalu yang capai Rp 20 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Uriep pun mencoba memaparkan perkembangan pasar modal di depan Duta Besar Luas Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Djauhari Oratmangun yang tengah menyambangi BEI.

Uriep mengatakan, perkembangan pasar modal di Indonesia berpengaruh kepada tekanan eksternal dan internal. Dari sisi ekternal lebih kepada emerging market, seperti terpengaruh oleh perkembangan ekonomi China dan sentimen global terkait spekulasi dari kebijakan The Fed untuk suku bunga acuan.

“Tekanan dari sisi internal untuk pasar modal ini dari sisi nilai tukar, datang dari Current Account Defisit (CAD) dan perlambatan ekonomi,” imbuhnya.

Uriep menambahkan, meskipun mengalami perlambatan tersebut, tapi sepanjang tahun 2013 tumbuh 5,7 persen atau turun di bandingkan tahun 2012 yang tumbuh 6,2 persen. “Tapi positif rata-rata 10 tahun terakhir tumbuh 5,7 persen,” tuturnya.

Faktor politik juga kata Uriep cukup mempengaruhi pergerakan di pasar modal, Indonesia baru saja menggelar pesta demokrasi lima tahunan sekali yakni Pileg dan Pilpres. “Ini merupakan tahun politik. Kita baru selesai mengadakan pileg dan pilpres yang berjalan lancar dan tertib. Serta sudah mendapatkan pengumunan oleh KPU,” ucapnya.

Kedatangan Duta Besar Luas Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Djauhari Oratmangun ini bertujuan untuk menghadiri acara Sharing Season Perkembangan Geoekonomi dan Geopolitik Rusia.

Acara sharing ini membahas bagaimana mengenai distribusi dan potensi investor Rusia untuk masuk pasar modal Indonesia. Mengingat peta kekuatan Rusia penting dalam hal politik dan ekonomi.

Djauhari Oratmangun mengungkapkan, dirinya mencoba menjabarkan kondisi Rusia kepada otoritas BEI dan rencana-rencana yang akan ditempuh ke depannya. “Memang sejak pertemuan di Moskow beberapa waktu lalu ada pertemuan intensif, ini yang akan kami bahas,” pungkasnya. (Ipot)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.