Program ini juga akan melibatkan sejumlah lembaga lain, antara lain Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta organisasi kemasyarakatan (ormas), dan majelis agama.
Lemhanas memiliki otoritas untuk menjelaskan dan memberi penguatan wawasan penceramah tentang ketahanan negara.
BPIP akan memperkaya perspektif tentang Pancasila sebagai dasar negara.
Sementara BNPT akan menjelaskan dinamika yang terjadi di kancah global maupun nasional tentang potensi destruktif terhadap perkembangan agama di Indonesia.
Kamaruddin mengungkapkan, untuk Bimas Islam target tahun ini 8.200 penceramah. Kemenag mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa ikut memberikan materi. (arh)