Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Kelenteng Sam Poo Kong Yang Penuh Sejarah

Kelenteng Sam Poo Kong Yang Penuh Sejarah

Semarang, Obsessionnews– Di sebelah barat daya Kota Semarang terdapat sebuah kompleks bangunan yang menjadi tanda masuknya Islam dari negeri China. Terletak di daerah Simongan, kompleks tersebut saat ini menjadi saksi bisu adanya sebuah sejarah penyebaran budaya China di tanah Jawa. Kelenteng Sam Poo Kong dulunya disebut dengan Gedung Batu. Disebut demikian karena pada zaman dahulu di lokasi tersebut terdapat goa batu besar yang terletak di atas bukit.

Menurut sejarahnya, seorang kasim muslim dari China bernama Cheng Ho dibaiat kaisar dinasti Ming untuk memimpin ekspedisi ke Indonesia. Ketika dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, salah seorang anak buahnya yang bernama Wang Jinghong terserang penyakit. Akhirnya armada tersebut merapat ke Desa Simongan untuk beristirahat. Di saat itulah kemudian Cheng Ho membangun sebuah masjid yang kini beralih fungsi menjadi sebuah kelenteng.

Bangunan utama tempat ibadat bagi para peziarah
Bangunan utama tempat ibadat bagi para peziarah

Saat ini Kelenteng Sam Poo Kong menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan. Bagaimana tidak, banyak terdapat ornamen-ornamen bersejarah yang tersimpan di dalam kelenteng tersebut.
Untuk menuju ke lokasi cukuplah mudah. Para pengunjung hanya perlu menuju ke Jalan Pamularsih. Kelenteng Sam Poo Kong hanya berjarak 5 menit dari jalan tersebut. Tiket masuk yang dikenakan hanya sebesar Rp 5.000 per orang.

Begitu memasuki kompleks, traveller akan langsung disambut dengan megahnya patung raksasa Laksamana Cheng Ho yang berdiri di depan gerbang. Kompleks bangunan terbagi menjadi beberapa bagian.

Bangunan utama berupa Kelenteng Besar, Gua Sam Poo Kong dan Kelenteng Tho Tee Kong. Di sekeliling bangunan utama terdapat empat tempat pemujaan, yaitu Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi, dan Mbah Kyai Tumpeng.

Di depan pemujaan Kyai Jangkar dapat dilihat sebuah ornamen berbentuk kapal yang di atasnya tumbuh sebuah pohon. Di sisi goa Sam Poo Kong terdapat ukiran yang menceritakan sejarah kelenteng tersebut.

Semarak warna merah ada di seluruh bangunan sehingga pengunjung akan serasa terbawa suasana seperti di negeri tirai bambu. Keindahan bangunan yang ada sanggup memanjakan mata para peziarah. Tak perlu khawatir kehilangan momen bersama keluarga. Banyak jasa fotografer yang tersedia yang sekaligus menyewakan kostum ala Tiongkok.

Setiap tahunnya pada bulan keenam tanggal ke 29 tahun Imlek diadakan arak-arakan kirab di kelenteng ini. Kirab ini ditujukan untuk menghormati Laksamana Cheng Ho serta mengenang kisah sejarah dari Kelenteng Sam Poo Kong.

Diceritakan pada abad ke 19 kelenteng tersebut dikuasai oleh tuan tanah yang tamak sehingga kegiataan pemujaan dipindah ke kelenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok (saat ini). Di dalam kelenteng Tay Kak Sie dibangun pula sebuah patung Cheng Ho sebagai replika dari patung asli yang ada di Sam Poo Kong.

Hingga tahun 1879, tanah kelenteng Sam Poo Kong dibeli lagi oleh Oei Tiong Ham atau yang lebih sering dikenal sebagai raja gula Indonesia. Sejak saat itulah para peziarah dapat memasuki secara gratis kelenteng Sam Poo Kong.

Patung Laksamana Cheng Ho
Patung Laksamana Cheng Ho

Untuk mengenang sejarah tersebut maka dibuatlah acara kirab Patung Cheng Ho dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong. Acara dimulai dengan upacara keagamaan yang diteruskan kirab patung ke Sam Poo Kong yang dibarengi berbagai seni kebudayaan China, seperti barongsai, pasukan kuda, dan lainnya.

Oleh karena itulah disarankan bagi para traveller untuk mengunjungi kelenteng ini di saat adanya pawai perayaan Cheng Ho. Di samping dapat menikmati indahnya kelenteng Sam Poo Kong, tentu saja pengunjung akan terhibur dengan berbagai atraksi yang diadakan selama pawai tersebut. Selamat berwisata! (Yusuf Isyrin Hanggara)

Related posts