
Jakarta – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) maupun Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terlihat belum mencapai puncak dan maksimal dalam merebut hati publik.
Belum maksimalnya tersebut terlihat dalam survei yang dilakukan pada 28 Mei hingga 4 Juni 2014 ini, tak sedikit pemilih partai pengusung pasangan Jokowi-JK mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyebut setidaknya ada empat aspek pada Calon Presiden yang diinginkan rakyat, yakni dekat dengan rakyat, tegas, sederhana dan berwibawa. Dari keempatnya, aspek dekat dengan rakyat dan sederhana yang diinginkan rakyat.
“Untuk karakter dekat dengan rakyat (27 %) dan sederhana (7,4 %), Jokowi unggul,” ujar Qodari saat pemaparan hasil survei ‘Aspirasi Publik Tentang Capres, Cawapres dan Tiga Skenario 9 Juli 2014 di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa (17/06/2014).
Sementara itu, Calon Wakil Presiden yang diinginkan terkonsentrasi pada enam aspek besar. Aspek berpengalaman, pintar, tegas, bersih dari korupsi, pasangan yang cocok, dan berjiwa sosial. “Untuk semua aspek ini, JK masih mengungguli Hatta Rajasa, kecuali aspek pasangan yang cocok,” katanya.
Masyarakat sendiri idealnya memilih presiden atas pertimbangan visi-misi dan program yang diusung. Dari 1.200 responden yang disurvey di 33 Provinsi Indonesia, hanya 38 % yang merasa Capres memiliki program yang diperjuangkan. 37 % responden merasa Jokowi dan Prabowo memiliki program yang mirip. Bahkan, 24 % pemilih tidak tahu atau tidak menjawab.
“Untuk pemilih yang merasa bahwa program calon sama saja dan yang tidak tahu atau tidak menjawab, keunggulan Jokowi-JK makin lebar terhadap Prabowo-Hatta,”katanya.
Qodari mengatakan, pasangan Jokowi-JK unggul di pemilih Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura. “Pemilih PKPI dukungannya lebih banyak ke Prabowo-Hatta,” paparnya.
Sementara pasangan Prabowo-Hatta, kata dia, unggul di pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKPI.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa pemilih Partai Demokrat lebih banyak mendukung pasangan Jokowi-JK ketimbang Prabowo-Hatta. “Menarik, pemilih Gerindra lebih solid mendukung Prabowo-Hatta dibandingkan pemilih PDIP mendukung Jokowi-JK,” ucapnya.
Dari data survei Indo Barometer, sebanyak 10,5 persen pemilih PDIP mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan, pemilih PDIP yang mendukung Jokowi-JK sebanyak 83,8 persen.
Sementara itu, sebanyak 88,6 persen pemilih Partai Gerindra mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan 9,6 persen pemilih Partai Gerindra mendukung Jokowi-JK.
Survei ini dilaksanakan di 33 Provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Sedangkan margin of error dalam survei ini sebesar ± 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dalam survei ini dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia, yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sementara itu, pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. (Pur)