Sabtu, 20 April 24

Kebutuhan Tinggi, Stok Garam Jateng Kurang

Kebutuhan Tinggi, Stok Garam Jateng Kurang

Semarang, Obsessionnews – Kebutuhan garam yang tinggi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) masih belum diimbangi produksi garam yang cukup. Dari permintaan 370 ribu ton, baru 200 ribu ton yang dapat diproduksi oleh para petani dan pengusaha garam. Setidaknya, terjadi kekurangan stok sekitar 170 ribu ton garam.

“Sehingga terjadi impor. Satu sisi garam rakyat berlimpah ruah enggak diolah, di sisi lain impor garam,” kata Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng, Yudi Sancoyo, Senin (23/11/2015).

Padahal, potensi produksi garam yang dihasilkan dari lautan sepanjang pantai Jateng diperkirakan mencapai 670 ribu ton. Kekurangan tersebut menjadi indikasi kendala pengelolaan kebijakan di struktur pemerintahan.

Di kawasan Rembang, lanjutnya, banyak masyarakat mengeluh terkait persoalan garam. Lantaran, hasil panen yang melimpah sepanjang musim kemarau tidak sebanding harga jual saat dilepas dipasaran.

“Ternyata harganya (garam) hanya Rp 200 perkilogram. Ini, kan tidak wajar, kencing saja Rp 2.000, kok. Negara harus ikut campur, tidak bisa begini,” heran dia.

Selain itu, hasil kunjungan kerja ke salah satu industri di Kabupaten Boyolali, belum lama ini, terungkap industri tersebut menggunakan garam impor.

“Produksi mereka melimpah ruah, di satu sisi ada industri yang garamnya impor. Ini persoalan yang seharusnya tidak terjadi di negara ini,” pungkasnya. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.