Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Keberhasilan Ibnu Sina Jadi Ilmuwan Kelas Dunia karena Dorongan Rasa Bersyukur kepada Allah 

Keberhasilan Ibnu Sina Jadi Ilmuwan Kelas Dunia karena Dorongan Rasa Bersyukur kepada Allah 
* Ibnu Sina. (Foto: Wikipedia)

4) Kitab Asbab Huduts Al-Huruf

Kitab ini ditulis untuk membahas ilmu fonetis atau ilmu suara. Buku ini berisi beberapa bab yang di dalamnya membahas tentang pembentukan suara, huruf, membahas tentang tenggorokan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan suara (Sahlah, Laili 2015).

 

5) Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat

Kitab ini merupakan kitab yang membahas tentang pengetahuan Logika dan hikmah. Buku ini terdiri dari tiga jilid.[3]

 

Motivasi Ibnu Sina dalam melakukan Penelitian

Ibnu Sina sejak kecil memang sudah terlihat kejeniusannya dalam berpikir. Kecerdasannya dan daya ingatnya, tak seorang pun dapat memungkiri itu dari diri Ibnu Sina. Ibnu Sina telah mencapai banyak sekali prestasi yang membuat para sejarawan dan ilmuwan terpukau melihat kecerdasannya. Ibnu Sina mulai belajar banyak hal Ketika masih kecil. beliau berguru ke banyak orang dengan berbagai latar belakang. Salah satunya beliau belajar aritmatika dari seorang pedagang dari India. Banyak buku berhasil beliau tulis. Jumlah buku yang beliau tulis kurang lebih sebanyak 276 buah. Beberapa karyanya disebar keseluruh dunia, bahkan dijadikan pedoman di beberapa universitas ternama dunia, khususnya dibidang kedokteran (Minews.id, 2020).

Begitu semangatnya seorang Ibnu Sina dalam mempelajari dan menulis kembali ilmu yang beliau dapat tidak terlepas dari bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT. Pada umurnya yang beranjak 16 tahun, Ibnu Sina remaja memulai untuk mempelajari ilmu kedokteran dan seringkali membantu pasien tanpa imbalan, bahkan seorang penguasa sekali pun. Pada usianya yang ke 18 tahun, Ibnu Sina dapat menyembuhkan penyakit Raja Bukhara Nuh bin Mansur dan dijadikan dokter pribadi raja. Sebagai hadiah atas keahliannya, Ibnu Sina mendapat keistimewaan untuk memanfaatkan perpustakaan Istana Samanid untuk menimba ilmu lebih banyak. Tentu saja hal ini membuat Ibnu Sina Bahagia, sebab beliau dapat melihat dan mempelajari banyak buku yang belum pernah ia liat sebelumnya. Hal ini juga tentu saja sesuai dengan harapan orang tua Ibnu Sina yang menginginkan anaknya untuk dapat bekerja dengan pekerjaan yang menuntut Ibnu Sina untuk terus belajar (Minews.id, 2020)

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.