
Jakarta, Obsessionnews.com – Kehadiran Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud beserta rombongannya ke Indonesia telah menghasilkan 11 kerja sama bilateral antara kedua negara. Kesepakatan tersebut dilakukan melalui nota kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh para menteri terkait di Istana Bogor, Rabu (1/3/2017).
Salah satunya menyangkut kerja sama dalam hal pendidikan dan kebudayaan yang sudah ditekan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan juga Kementerian Kementerian Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) dengan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR Ridwan Hisjam mengatakan, sebenarnya kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi dalam dunia pendidikan dan kebudayaan sudah dilakukan sejak zaman dahulu, di mana nenek moyang orang Indonesia banyak yang belajar ke Arab Saudi.
“Kalau kita liat sebenarnya kita sudah kerja sama cukup lama dengan orang Arab. Kakek-kakek kita dari dulu sudah datang ke Arab untuk belajar, bahkan banyak di antara mereka yang sudah tinggal dan menetap di sana,” ujar Ridwan usai mengikuti sidang Istimewa DPR yang dihadiri Raja Salman di DPR, Kamis (2/3/2017).
Hanya saja, kata Ridwan, dengan kedatangan Raja Salman di Indonesia kali ini kerja sama kedua negara semakin kuat dan maju. Rencana pihak Arab Saudi membangun sekolah-sekolah Islam di tiga kota besar, tentu akan berdampak besar terhadap perkembangan keilmuan di Indonesia.
“Ini menjadi istimewa karena pihak Saudi membangun sekolah di Indonesia. Jadi ke depan kita tidak terlalu repot-repot pergi ke sana untuk belajar bahasa arab atau agama,” terangnya.
Pada prinsipnya, mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur ini menyambut positif tentang kerja sama Arab Saudi dalam membangun pendidikan di Indonesia. Meski pembangunan sekolah-sekolah madrasah dan perguruan tinggi Islam menjadi bagian dari program Kementerian Agama dengan mitra kerja Komisi VIII DPR.
“Tapi tetap sebagai Komisi Pendidikan, kita tidak melihat agama atau umum tapi menjadi satu kesatuan. Dan secara keseluruhan kita menyambut dengan positif rencana itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuhaibi, menyebut pemerintah Arab Saudi akan memberikan bantuan kepada tiga sekolah setingkat perguruan tinggi di tiga kota besar, yakni Medan, Makassar, dan Surabaya. Selain itu mengembangkan studi bahasa Arab.
“Tujuannya murni hanya untuk mengajarkan bahasa Arab. Tidak ada yang lain,” tuturnya.
Bentuk kerja sama lain yang akan dijajaki antara Indonesia dengan Arab Saudi adalah menggelar program pertukaran pelajar untuk pelajar Saunesia. Pasalnya, Arab Saudi saat ini memiliki banyak perguruan tinggi unggulan dunia, seperti King Saud University dan King Abdulaziz University. (Albar)